Waduh !!! Lagi lagi bullying pelajar SD terjadi di kabupaten Kuningan, semua harus turuntangan

Kuningan, RN Miris, kasus bullying yang dilakukan di kalangan siswa-siswi bangku Sekolah Dasar terulang kembali di Kabupaten  Kali ini kejad...

Kuningan, RN

Miris, kasus bullying yang dilakukan di kalangan siswa-siswi bangku Sekolah Dasar terulang kembali di Kabupaten 

Kali ini kejadian bullying tersebut terjadi di salah satu Sekolah Dasar di Desa apaninggaran, Kecamatan Darma , Kabupaten Kuningan.

Menurut informasi yang di himpun media ini Aksi perundungan tersebut dilakukan secara terang-terangan oleh para pelaku hampir Satu kelas.

Diketahui yang diduga sebagai korban dari aksi prudungan tersebut bernama Farhan yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, tepatnya SDN 1 Paninggaran Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan 

Nara sumber mengatakan akibat kejadian tersebut sampai sampai farhan harus menjalani ujian terpisah hanya sendirian dan didampingi sama ibu kandungnya.

"Dan sampai melakukan ujian hanya sendirian. Ketika temannya plg dia masuk dan dia di dampingi oleh ibunya

Dan sampai melakukan ujian hanya sendirian,"jelas narasumber yang namanya enggan di korankan 

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa sebenarnya bukan hanya farhan yang jadi korban bullying tersebut tetapi adiknya farhan juga yang masih duduk di bangku kelas Tiga , sudah Sembilan bulan tidak masuk sekolah karena trauma akibat kejadian bullying yang menimpa pada dirinya.

"Adiknya kelas 3 SD yang bernama Muhammad Allfarizzi, juga korban bully sdh 9 bln tdk sekolah, Tdk ada 1 org pun gurunya yg datang atau menanyakan, Sudah di upayakan ma ortu anak tsb utk komunikasi dengan guru,Namun guru menutupi kasus tsb," tambahnya 

Pihak keluarga korban berharap P. J. Bupati Kuningan, Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten, Sekda Kuningan dan instansi terkait segera turuntangan menyikapi hal tersebut.

Dengan masih adanya kasus Bullying di lingkup pendidikan yang terjadi di kecamatan Darma, Pengacara Kondang Bambang Hutapea SH MH merasa prihatin dengan kejadian tersebut dan menanggapi dengan serius.

" Pihak dinas pendidikan harus ekstra kerja keras dalam kasus bullying yang ada di kabupaten Kuningan terutama di SD Paninggaran, pasalnya ini menyangkut masa depan anak , jangan sampai terulang kembali, karena pendidikan merupakan investasi masa depan " ucap Bambang Hutapea melalui sambungan telepon pada media ini, Jumat 17/05 /24.

Masih menurut Bambang, kedua kakak beradik yang menjadi korban bullying di Paninggaran perlu pendampingan seorang psikolog untuk pemulihan psikologi anak dan berharap keluarga korban mengetahui proses pelaporan terhadap kasus bullying di sekolah karena telah dinaungi oleh Permendikbudristek No. 46 tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Di Satuan Pendidikan (PPKSP) pada episode ke-25 Merdeka Belajar Kemendikbudristek.

(Fulls)