H.Dulhadi Barokah Tani Akui Kirim 5 Ton Urea dan Phonska ke Kios Lain

Pandeglang-Banten, RN Pengiriman pupuk bersubsidi jenis Urea dan NPK Phonska sebanyak 5 (lima) ton dari kios Barokah Tani Desa Cibitung ke K...

Pandeglang-Banten, RN

Pengiriman pupuk bersubsidi jenis Urea dan NPK Phonska sebanyak 5 (lima) ton dari kios Barokah Tani Desa Cibitung ke Kios pupuk Jaya Tani Desa Sukasaba, akhirnya diakui oleh H Abdul Hadi warga Desa Cibitung Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dengan dalih titipan namun kini sudah ditarik kembali ke gudang miliknya.

Pemilik kios pupuk bersubsidi Barokah Tani Desa Cibitung, H Dulhadi mengatakan bahwa pupuk bersubsidi yang dikirim dari gudang miliknya untuk kepentingan warga Desa Sukasaba.

"Pada dasarnya bukan dikirim dari Kios Barokah Tani ke Kios Pupuk Jaya Tani tetapi cuma sebatas penitipan dan ditempatkan nya di kios itu untuk petani Desa Sukasaba yang masuk ke alokasi Barokah Tani. Tempat penitipan sementara itu, karena orang Desa Sukasaba tidak tahu atau tidak hapal ke tempat saya dan biar mereka dekat pengambilannya, memudahkan mereka maka dititipkan di kios itu dan di input oleh Pak Usman," kata H Dulhadi dikediamannya di Desa Cibitung Kecamatan Munjul, Rabu (25/9/24) lalu. 

Selanjutnya, H Dulhadi menjelaskan bahwa pupuk bersubsidi yang dititipkan ke Kios Pupuk Jaya Tani Desa Sukasaba yang terletak di Pasar Munjul sebanyak 5 ton yaitu pupuk jenis Urea 2,5 ton dan NPK Phonska 2,5 ton. 

"Pada awalnya, pupuk bersubsidi yang dititipkan ke Kios Tani Jaya itu hanya 2,5 ton sesuai permintaan Pak Usman tetapi khawatir bolak balik lalu saya tambahkan kembali sebanyak 2,5 ton lagi dan menjadi 5 ton, sebenarnya bukan persoalan gudang penyimpanan pupuk ditempat saya tidak mencukupi tetapi orang Desa Sukasaba ke kios saya terlalu jauh jadi sementara untuk pengenalan biar mereka tahu dulu bahwa 5 (lima) kelompok tani desa sukasaba masuk alokasi ke kios Barokah Tani milik saya dan setelah diinformasikan oleh pak Usman maka kedepannya mereka ambil ke gudang saya dan jatah untuk mereka itu masih banyak sekitar 15 ton", kilahnya H Dulhadi. 

Untuk rencana kedepannya, saya bagaimana diatur oleh pihak atas artinya bila alokasi masuk ke saya yah tidak apa apa tapi ribet, lantaran kejauhan buat petani dan kasihan mereka, sebenarnya saya tidak mengetahui ada alokasi pupuk untuk Desa Sukasaba ke kios saya tetapi setelah saya kirim ke Kios milik pak Rakim atau operator Usman barulah saya tahu, imbuhnya.

"5 ton pupuk bersubsidi yang dititipkan dari saya ke Kios Pupuk Jaya Tani milik Warkim di Pasar Munjul sudah saya tarik kembali ke gudang saya, lantaran kata Pak Wahyu pihak PT Sang Hyang Sri (SHS) belum ada SPJB (Surat Perjanjian Jual Beli) setelah ada keterangan dari Distributor tersebut langsung saya tarik lagi karena pengiriman tersebut diluar SPJB, tetapi boleh atau tidaknya disalurkan tidak ada keterangan kepada saya", katanya.

Baca juga : 

https://www.radarnusantara.com/2024/09/wow-kios-resmi-kirim-5-ton-pupuk.html

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, Dr Nasir, SP,.MBA., MP menyampaikan kios pupuk harus konsisten sesuai wilayah masing masing.

"Ya saya belum bisa berkomentar lantaran harus di cek dulu apa bener demikian, kalau memang hanya sekedar dititipkan ya harus dibawa lagi ke desa wilayah kios yang menjadi kewenangannya. Intinya harus konsisten sesuai wilayah masing-masing. Segera nanti dilakukan monev terkait informasi ini", kata Kepala DPKP Kabupaten Pandeglang.

Dr. Nasir, SP.,MBA., MP mengatakan bahwa petani sesuai e-RDKK harus mendapatkan fasilitas tersebut, kalau memang belum nebus ya harus disiapkan oleh kiosnya sesuai kuota. Kalau nanti tidak ada pasti akan gaduh.

"Adapun soal sangsi tentu harus jelas dulu, apa maksudnya ngirim ke kios lain. Semua kios nebus ke distributor masing masing, bukan ke kios penyalur. Harus jelas, dan yang memberikan sanksi juga distributor, kalau memang diindikasikan menyimpang", pungkasnya. (Wan).