Viral di Media sosial terhadap Keluarga Duka tidak Mendapat Pelayanan Gong Menuai Pro Kontra di Masyarakat

Tabanan, RN Maraknya kabar di media sosial yang viral terhadap warga di Desa Sudimara Kabupaten Tabanan yang tidak mendapatkan pelayanan gon...

Tabanan, RN

Maraknya kabar di media sosial yang viral terhadap warga di Desa Sudimara Kabupaten Tabanan yang tidak mendapatkan pelayanan gong ketika istri meninggal Dunia menuai pro kontra masyarakat  dan berbeda dalam menanggapi media sosial tersebut 

Kejadian tersebut media ingin mengonfirmasi beberapa sumber 3 hari setelah viral di media sosial ( 21/12/24) melalui seluler

Menanggapi hal tersebut Bendesa adat Desa Bedha I Nyoman Arnawa menyatakan bahwa menurutnya di media sosial dipakai sebagai kedok saja  , padahal yg bersangkutan kurang aktif bermasyarakat .

Menurutnya  dalam setiap warga yang mengalami duka seperti pada istri I Wayan Suwarta ( purna Polri ) kelian adat sudah  menggerakkan krama adat dan seko gong tapi  yang  hadir cuma sedikit .

"  Memang kalau di masyarakat tidak aktif susah juga kalau kita ada kegiatan adat ,  Cuma sekarang dipakai kedok politik sehingga  rame jadinya " jelas Bendesa Adat Bedha 

Ditambahkan pula ,Masalah di Br .Adat suka duka kita harus bisa menyesuaikan diri jangan sampai tidak menyesuaikan diri dengan  lingkungan 

Sementara dari Kepala lingkungan  menerangkan menurutnya  masalah duka di Br katimemes  dari keluarga duka bukannya tidak  dapat gong, ada sekehe dari pemuda kebetulan anggotanya nggak bisa hadir karena banyak yang kerja dan di limpahkan ke adat. ( pengurus adatnya menyanggupi) Namun pas di hari H nya banyak yg nggak datang entah apa alasannya tyang kurang tahu. 

Sementara dari Babinsa Sudimara melalu selulernya menjelaskan bahwa  kejadian di katimemes terkait isu di medsos memang  terjadi seperti itu,akan tetapi  keadaan nyata  dilapangan sebenarnya di katimemes terutama warga dengan yang bersangkutan An. Bp Wayan Suarta (Purna Pol)  bahwasanya baik baik saja dan masih kondusif

Masalah   kegiatan pengabenan Alm .istri bersangkutan masih mendapat ayahan/pelayanan dari Br. Katimemes, dengan bukti masih berjalannya iuran suka Banjar dan di berikan langsung ke keluarga duka, 

Terkait isu tidak mendapatkan ayahan gambelan Gong pada saat kedukaan, itu di karenakan seka/kelompok Gong Br. Katimemes kekurangan personil dikarenakan masih banyak beraktifitas/bekerja, 

" Pelaksanaan upacara penguburan dihadiri keluarga dan sebagian warga yang masih bisa hadir " terang Babinsa

Ditambahkan pula,kejadian ini santer di medsos, cuma kenyataan di lapangan masih berjalan sebagai mana mestinya, warga Br. Adat yang mengalami kedukaan/ suka duka masih tetap mendapat pelayanan dari warga, cuman Menurut informasi yang kami dapat di lapangan " Yang bersangkutan dari masih aktif berdinas dalam pelaksanaan suka duka di Banjarnya agak kurang mengikuti (agak malas)" jadi dalam kehidupan adat di Br. Katimemes Ds. Sudimara terjadilah seperti itu !

Sementara dari pihak  Wayan Suwarta saat didatangi awak media mengatakan  akan mengklarifikasi berita viral di medsos tersebut pihaknya  awalnya juga tidak mengetahui dan baru tahu mendapat kabar dari anggota keluarganya 

Saya selaku keluarga sudah tidak mempermasalahkan permasalahan tersebut ,karena rangkaian prosesi pemakaman kepada jenazah almarhum sudah berjalan lancar 

Menurut Wayan Suwarta diduga ada oknum yang membenturkan keluarga saya dengan isu politik beda pilihan 

" Segera akan diadakan mediasi antara Pihak Duka dan  Adat Ketimemes beserta Bendesa Adat " tutup Wayan Suwarta.

Isk