Eksistensi PKBM Annisa Harapan di Panimbang Diragukan

Pandeglang, RN  Lembaga pendidikan memiliki peran penting di tengah masyarakat yaitu untuk memberikan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kual...

Pandeglang, RN 

Lembaga pendidikan memiliki peran penting di tengah masyarakat yaitu untuk memberikan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik pendidikan formal maupun non formal, tidak terkecuali lembaga pendidikan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Annisa Harapan yang beralamat di Kp Sukamaju Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

PKBM Annisa Harapan sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal yang kini dikabarkan harus berubah menjadi formal dengan pola pendidikan temu muka dari Senin hingga Jumat terasa janggal hingga eksistensinya diragukan lantaran ada dugaan indikasi mark up jumlah siswa dan didapati kelas kosong saat jam belajar seolah tidak adanya proses kegiatan belajar mengajar. Hal itu disampaikan Humaedi Ketua DPW LSM Gerakan Hak Asasi Manusia Nusantara (Gerahamtara) Provinsi Banten ke media ini, Kamis (13/3/2025).

"Berdasarkan penelusuran pada sistem pendataan nasional yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi yakni data pokok pendidikan (dapodik) jumlah siswa di PKBM Annisa Harapan tidak tercantum ada berapa jumlah siswa didiknya namun dari informasi yang berhasil dihimpun bahwa PKBM tersebut mendapat program Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) meskipun disinyalir tidak ada proses kegiatan belajar mengajar (KBM)", ungkapnya Humaedi yang akrab disapa Kang Bule ke media ini.

Humaedi menjelaskan bahwa berdasarkan data dapodik Ketua PKBM Annisa Harapan yang berada di Kp Sukamaju Desa Citereup Kecamatan Panimbang tersebut adalah Asep Muhamad Zaenal Huri.

"Setahu saya Pak Asep Muhamad Zaenal Huri sudah meninggal dunia lalu bagaimana mungkin masih tercantum di dapodik dan bisa terus menjadi Ketua PKBM termasuk jumlah siswanya juga tidak ada alias kosong dan guru pun kosong (0) tetapi dalam data absensi nya ada belasan siswa saja tetapi mendapatkan BOSP yang cukup besar sekitar Rp 80 juta, dan tentu kami merasa aneh dan terasa ada yang janggal dalam pengelolaan PKBM Annisa Harapan tersebut", urai Humaedi saat ditemui di Desa Citereup Kecamatan Panimbang.

Ditemui langsung, Ayip Mahsari, Dpl mengaku sebagai Bendahara PKBM Annisa Harapan menyampaikan bahwa Pak Asep Muhamad Zaenal Huri sudah tidak ada dan bukan ketua PKBM lagi.

"Memang Pak Asep Muhamad Zaenal Huri sempat menjadi Ketua PKBM Annisa Harapan namun beliau sudah almarhum dan sekarang digantikan oleh Pak Hasa'i SE sedangkan untuk Ketua Yayasan nya adalah Tabrani Gunawan, S Si., M.Pd," paparnya Ayip Mahsari, Dpl.

Saat ditanyakan singkatan gelar Dpl dibelakang namanya Ayip Mahsari itu apa ?? 

Ayip menuturkan, terus terang saya juga merasa aneh dan kaget dengan ada gelar Dpl dibelakang nama saya, menurut pak Tabrani Ketua Yayasan PKBM Annisa Harapan bahwa DPL itu singkatan dari "Dalam Pelaksanaan Pembelajaran" pendidikan Paket C, yah memang saya siswa Paket C di PKBM Annisa Harapan ini" katanya.

Ayip menjelaskan di PKBM Annisa Harapan jumlah siswa nya hanya ada sedikit dan hanya ada Paket C saja. "Siswa yang belajar di PKBM Annisa Harapan hanya ada Paket C saja dengan jumlah siswa 59 orang sedangkan untuk siswa Paket A dan Paket B tidak ada. Untuk pembelajaran di PKBM Annisa Harapan ini hanya sebulan sekali terkadang dua minggu sekali, yah maklum kebanyakan yang sudah beristri maupun bersuami, tutupnya. (Wan).