Mediasi Terkait Jalan Fasilitas Sosial di Desa Nyitdah Menemui Jalan Buntu

Tabanan, RN Permasalahan jalan Pasilitas Sosial  ( Fasos ) di jalan raya Kedungu Banjar Tegal Desa Nyitdah Kabupaten Tabanan yang menjadi pe...

Tabanan, RN

Permasalahan jalan Pasilitas Sosial  ( Fasos ) di jalan raya Kedungu Banjar Tegal Desa Nyitdah Kabupaten Tabanan yang menjadi permasalahan kedua  warga yang bersengketa  melalui jalur  mediasi masih menemui jalan buntu dan berakhir belum adanya titik temu kesepakatan bersama 

Pasalnya antara Dewa  Sutarman yang mengklaim selaku  pemilik tanah dengan  Wayan Rizky sebagai pengundang mediasi yang diwakilkan lowyer dari Peradi dan Perbekel Nyitdah selaku yang memfasilitasi mediasi tersebut dengan disaksikan Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Nyitdah 

Setelah lowyer Peradi Ibu Saridewi,S.H. menerangkan kronologi awal dan status tanah  dengan didukung beberapa alat bukti otentik dari BPN dan beberapa saksi melalui rekaman ,akan tetapi dari Dewa Sutarman dengan suara keras tidak menerima semua bukti bukti tersebut

Mediasi berlangsung di Desa Nyitdah pada hari senin 26/5/25 dengan dipimpin Perbekel Dewa Alit sepanjang jalannya mediasi diwarnai perdebatan yang memanas karena antara Dewa Sutarman masih mengkalim jalan Fasos  tersebut milik pribadi dan keluarga 

Berdasarkan kronologi awal bahwa jalan desa tersebut berdasarkan keterangan yang dikuatkan bukti otentik dari BPN dan saksi  bahwa tanah tersebut sudah menjadi status tanah yang dijadikan jalan fasilitas sosial  

Menurut penjelasan pengacara Saridewi,S.H yang mewakili klayen nya bernama Wayan Rizky selaku pengundang mediasi  menerangkan bahwa tujuannya selaku pengacara agar menemui titik terang sehingga ke depan tidak terjadi masalah yang sama 

Apalagi sudah seringkali pengacara ( Saridewi )  melakukan upaya silaturokhim dan komunikasi baik dengan Dewa Sutarman ,bahkan sudah berjalan lama akan tetapi dari Dewa Sutarman  tidak ada niat baik untuk cepat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan alasan sakit 

Sesuai dengan beberapa alat bukti dari BPN dari peta tanah ,bahwa bedasarkan gambar memang tanah tersebut merupakan Fasos atau Fasilitas Sosial 

Bahkan menurut pengacara Saridewi,SH bahwa Dewa Sutarman  tidak mengerti kegunaan dan fungsi tanak jalan Fasos ( Fasilitas Sosial ) yang bisa digunakan masyarakat umum ,dan ada indikasi pengertian bahwa tanah masih diklaim milik pribadi ,sehingga tanah tersebut ditutupi dengan pot- pot bunga bahkan benda lainnya sehingga akses jalan tersebut sempit 

" Bahkan pernah terjadi truk muat matrial gak bisa masuk dan jalan sempat ditutup " terang Saridewi

Dari pihak pengacara menginginkan kedepan agar terang benderang tidak ada permasalahan dengan tiga persyaratan 

1.Tanah tersebut dikembalikan seperti awal 

2..Tidak ada oknum yang menghalangi atau menutup 

3.Jika terjadi ada oknum yang menghalangi diberikan sanksi administrasi atau pidana 

Dari tuntutan syarat tersebut dari Dewa Sutarman belum memberikan  jawaban yang pasti.

" Jika tidak ada penyelesaian melalui mediasi,kami akan menempuh jalur hukum ,dengan membuat surat laporan polisi " tutup Saridewi,SH.kapada media Senin 26/5/25.

Isk