BBWS C-3 Gelar Sosialisasi Pengadaan Lahan Pembangunan Jaringan D.I Cimoyan

Banten, RN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Balai Besar Wilayah Sun...

Banten, RN

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWS C3) Provinsi Banten menggelar sosialisasi pengadaan lahan pembangunan jaringan daerah irigasi (DI) Cimoyan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten pada Senin (21/7/25) dimulai pukul 10.00 wib hingga pukul 11.30 Wib. 

Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan di lapangan yang berdekatan dengan Kantor Pemerintahan Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang yang dihadiri oleh Tim BBWS C3, Supratman Camat Patia dan Plt Sekertaris Kecamatan Patia Bagus Mulyana, IPTU Sulung Kapolsek Patia dan jajaran atau mewakili, Lettu.Inf. Mumung Munawar Holil, A. Md Danramil 0111/Pagelaran, 5 kepala desa, dan ratusan masyarakat. 

"Sebagai tuan rumah yang memfasilitasi kegiatan acara sosialisasi pengadaan lahan pada pembangunan jaringan irigasi daerah irigasi Cimoyan Kabupaten Pandeglang Tahun 2025 saya mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah antusias hadir di acara ini baik dari BBWS C3, Kapolsek Patia dan jajaran, Danramil Pagelaran, para Kepala Desa serta semua masyarakat yang ada" kata Supratman Camat Pagelaran. 

Sementara, Revita selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBWS C-3 menyampaikan bahwa sosialisasi yang digelar hari ini adalah pra pengadaan lahan/tanah untuk pembangunan jaringan irigasi Cimoyan. 

"Sosialisasi ini merupakan tahapan selanjutnya setelah sebelumnya diadakan oleh pemerintah provinsi Banten dalam rangka penetapan lokasi pembangunan dan hari ini kami melakukan persiapan pelaksanaan. Untuk pengadaan tanah akan dilakukan oleh pihak BPN Pandeglang" Jelas Revita yang akrab dipanggil Revi perwakilan dari Kementerian PUPR Provinsi Banten. 

Dalam pemaparannya, Revi menjelaskan dalam tahap persiapan akan melakukan pematokan tanah dan kami sampaikan hari ini meminta izin kepada semua pemilik lahan agar BPN mengukur batas sesuai frase atau batas daerah yang akan dilakukan pembebasan dan pemilik tanah diharapkan hadir pada kegiatan tersebut agar tidak salah dalam penentuan batas tanahnya dan bila sudah dipasang patok tanah jangan sampai dicabut. 

Rencana pembangunan dari arah Picung sampai dengan Patia panjangnya sekitar 25 kilometer dan wilayah kecamatan Patia sekitar 12-13 kilometer dan lebarnya 20 meter. Setelah penetapan lokasi kemudian ada tahapan pelaksanaan tanah kemudian ada 5 tahapan lagi dan ujungnya adalah tahapan pembayaran. 

Adapun 5 (lima) tahapan pelaksanaan tersebut adalah : 

1. Sosialisasi.

2. Pengukuran atau inventarisasi dan identifikasi objek pengadaan tanah yang melibatkan BPN, Dinas Pertanian dan Dinas PUPR. 

3. Pengumuman hasil pengukuran dan pendataan. 

4. Penilaian oleh appraiser atau konsultan penilai publik yang independen dan memiliki lisensi yang menilai hasil ukur tanah dan bangunan. 

5. Pembayaran. 

Diakhir sambutannya, Revi mengatakan bahwa perhitungan oleh appraiser ada kategori fisik dan non-fisik yang akan membentuk nilai pengganti yang wajar. Yang disebut nilai non fisik atau solatium adalah kedekatan pemilik tanah dihitung, kerugian usaha dihitung bahkan nanti pada masa tunggu sampai dengan pembayaran ada perhitungannya. Intinya komponen penggantian ada 2 (dua) yaitu kerugian fisik dan non-fisik"pungkasnya. *(Wan).