UPT PPBAPL Cigorondong Belum Ada Kontribusi ke Masyarakat

Banten, RN Unit Pelaksana Teknis Produksi Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut (UPT PPBAPL) Instalasi Cigorondong dibawah naungan Dinas Kel...

Banten, RN

Unit Pelaksana Teknis Produksi Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut (UPT PPBAPL) Instalasi Cigorondong dibawah naungan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten yang terletak di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang pernah mengalami sejumlah kerusakan yang cukup fatal akibat musibah bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2018 hingga sekarang dinilai belum mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat nelayan dan sumber PAD ke Pemerintah. 

"Sejak ada kejadian musibah bencana tsunami pada tahun 2018 setahu saya pihak balai benih ikan pantai (BBIP) Cigorondong yang kini berubah nama menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Produksi Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut (PPBAPL) Instalasi Cigorondong yang sudah melakukan perbaikan sarana dan prasarana bahkan sudah produksi secara normal namun belum pernah memberikan kontribusi kepada masyarakat nelayan termasuk kepada kelompok budidaya ikan" ungkapnya Arnan warga Desa Cigorondong Kecamatan Sumur, Selasa (1/7/25).

Arnan yang akrab disapa Anong mengharapkan adanya UPT PPBAPL di Desa Cigorondong Kecamatan Sumur bisa membawa dampak positif terhadap masyarakat dan memberikan kontribusi yang nyata. 

"sebagai warga sekaligus sebagai Ketua BPD Cigorondong saya berharap keberadaan BBIP atau UPT PPBAPL Instalasi Cigorondong bisa memaksimalkan potensi BBI dengan peningkatan kualitas benih, pengembangan akses pasar, peningkatan dukungan teknis, perbaikan manajemen serta volumenya agar bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam sektor perikanan dan bisa menyumbangkan sumber pendapatan asli daerah (PAD) ke pemerintah" ujarnya. 

Kemudian, BBIP jangan lagi mempertontonkan kegagalan dalam pengelolaan produksi induk ikan seperti yang terjadi pada tahun 2023 dan tahun 2024 dengan jumlah induk 150 ekor sebagian besar bantuan bibit ikan bandeng pada mati. Apakah kemungkinan diduga akibat kualitas air yang buruk, pasokan air terputus, penyakit ikan atau akibat pemberian vitamin yang tidak tepat atau disebabkan oleh human error? "katanya. 

Ditemui di lokasi, Idos Firdaus Staf Produksi UPT PPBAPL Instalasi Cigorondong mengakui belum bisa berkontribusi kepada masyarakat. 

"Setahu saya pihak Balai belum memberikan kontribusi kepada masyarakat namun memang seharusnya program ini yang saya dengar untuk masyarakat sebagai bantuan. Kalau sudah ada benih atau bener nanti ada program kelompok budi daya yang mengajukan proposal kesini nanti kami kasih", jelas Idos Firdaus. 

Lebih lanjut Idos menyampaikan bahwa, selama 20 tahun saya bekerja disini belum pernah memberikan bantuan program budidaya kepada masyarakat. Sekarang masih proses namun hasil penjualan untuk PAD kepada pemerintah ada meskipun sedikit tetapi itu juga baru tahun kemarin. 

Adapun soal rumor induk ikan bandeng bantuan tahun 2023 dan 2024 sebagian besar pada mati itu memang terjadi tetapi tidak semuanya, artinya masih tersisa dan kalau ada induk yang mati itu harus diganti dari anggaran tahun kedepannya" imbuhnya. 

Ditempat yang sama, Arsaca Wijaya Koordinator Administrasi UPT PPBAPL Cigorondong menyampaikan alasan masih ada kendala di bagian produksi. 

"Keberadaan BBIP berproduksi di Desa Cigorondong sejak tahun 2002 hingga sekarang namun kontribusi kepada masyarakat ada kendala di bagian produksi untuk bantuan ke nelayan atau kelompok budidaya atau ke PAD saat ini belum bisa kearah situ, meskipun saya di bagian administrasi tetapi kaitannya dengan PAD saya juga tidak mengetahui silahkan konfirmasi langsung kepada Pak Gatot yang lebih tahu tentang PAD"jelasnya. 

Adapun soal rumor jumlah induk ikan bandeng yang pada mati itu silahkan ke bagian produksi yaitu pak Idos sedangkan induk ikan bandeng yang dikelola saat ini jumlahnya sekitar 190 ekor dan kami terkendala soal ketersediaan vitamin karena seharusnya yang berkualitas dan diberikan setiap hari agar menghasilkan telur sesuai dengan juknis nya dan jujur saja pemberian vitamin saat ini masih kurang padahal seharusnya selalu tersedia agar menghasilkan telur ikan yang bagus", pungkasnya. *(Wan).