𝐌𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐃𝐢𝐟𝐢𝐭𝐧𝐚𝐡 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐌𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞, 𝐓𝐞𝐯𝐚 𝐈𝐫𝐢𝐬 𝐀𝐤𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐞𝐦𝐩𝐮𝐡 𝐉𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐇𝐮𝐤𝐮𝐦

Pekanbaru, RN Tugas pokok wartawan adalah mencari, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan informasi secara akurat dan faktual ...

Pekanbaru, RN

Tugas pokok wartawan adalah mencari, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan informasi secara akurat dan faktual kepada publik melalui media massa.namun sayangnya salah satu media online di pekanbaru menerbitkan berita diduga informasi hoax dengan judul: 

judul ‘Teva Iris Diperiksa Reskrimsus Polda Riau Terkait Hoax dan Ujaran Kebencian oleh Akun @Prog3330’.

Hal tersebut dibantah oleh teva Iris, "sesungguhnya berita yang ditayangkan oleh media online adalah hoax dan fitnah kejam yang merugikan dua belah pihak, baik Teva Iris maupun Institusi Kepolisian.

“Media itu harus dilaporkan karena tidak hanya fitnah diri saya, tapi juga telah mencemarkan nama baik institusi Polri,” kata Teva Iris di Pekanbaru, Minggu 21 September 2025.

Dalam berita yang ditayangkan media tersebut pada Sabtu, 20 September 2025 pukul 16.50 WIB itu, dijelaskan bahwa Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau memeriksa seorang oknum bernama Teva Iris, yang diduga terlibat dalam penyebaran konten provokatif dari akun Tiktok @prog3330.

“Informasi itu tidak benar sama sekali dan sebagai wartawan seharusnya menjunjung tinggi etika dan kode etik jurnalistik. Dengan tidak adanya konfirmasi kepada saya, maka media tersebut telah melanggar undang-undang pers nomor 40 tahun 1999,” katanya.

Teva menjelaskan, seharusnya wartawan yang melakukan peliputan berita wajib melakukan konfirmasi kepada narasumber untuk menjaga keberimbangan informasi, wajib memberikan hak jawab dan hak koreksi sebagaimana diamanahkan Undang-

undang Pers Nomor 40 tahun 1999.

𝐓𝐮𝐠𝐚𝐬 𝐔𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐖𝐚𝐫𝐭𝐚𝐰𝐚𝐧;

mencari dan Mengumpulkan Informasi: Melakukan riset untuk menemukan peristiwa atau isu yang memiliki nilai berita dan mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dari berbagai sumber. 

Melakukan Wawancara: Berinteraksi langsung dengan narasumber untuk mendapatkan informasi yang akurat, terpercaya, dan mendalam demi memberikan perspektif yang luas dalam berita. 

Mengolah dan Menganalisis Informasi: Memeriksa kebenaran informasi, memverifikasi fakta, dan menganalisis data yang terkumpul untuk menyusun laporan yang akurat. 

Menulis dan Menyajikan Berita: Menyusun berita, artikel, atau laporan yang informatif dan mudah dipahami oleh masyarakat melalui media massa, seperti koran, televisi, radio, atau media daring. 

Mematuhi Kode Etik Jurnalistik: Mengikuti pedoman etika yang berlaku, seperti memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dengan opini yang menghakimi, dan menjaga asas praduga tak bersalah.namun media online yang telah menyajikan berita ke publik sepertinya ada keberpihakan."terang Teva Iris. 

Kata Teva, apabila seorang wartawan tidak melakukan konfirmasi dan memberitakan sesuatu peristiwa dengan membabi buta, apa lagi yang diberitakan itu jelas-jelas hoax, maka kami memiliki hak untuk melaporkannya.

“Saya memberi waktu 1×24 untuk media tersebut menerbitkan permohonan maaf sebagai hak saya, jika tidak maka akan segera kami ambil tindakan hukum. Permohonan maaf itu tidak hanya untuk saya, tapi juga untuk institusi Polri karena lembaga itu telah terang terangan dicatut oleh media tak bertanggungjawab itu,” ujar Teva.

Lembaga kepolisian tidak sembarangan menerbitkan informasi, dan berita yang ditayangkan oleh media tersebut juga terbukti telah menghina institusi Polri yang sangat dibanggakan.

“Saya pikir dalam pemberitaan ini terindikasi ada kepentingan politik busuk dari seorang oknum direktur BUMD berinisial IYS. Karena setelah berita ini tayang, oknum tersebut juga mempostingnya diakun tiktok miliknya,” kata dia.

Dengan demikian, lanjut Teva, selain media yang telah menyajikan berita hoax harus menyampaikan permohonan maaf juga harus dilakukan oleh oknum IYS karena telah turut mencemarkan nama baik pribadi saya maupun institusi Polri.

“Saya juga akan melaporkan secara resmi dugaan IYS rangkap jabatan sebagai direktur swasta sejak dilantik menjadi direktur BUMD hingga saat ini.

Diduga IYS. telah melakukan pembohongan kepada pemegang saham atas data pribadinya. Itu terang melanggar Undang-

undang Perseroan Terbatas tepatnya di Pasal 93 ayat 1, karena perusahaan tempat IYS.S terbukti telah merambah hutan ilegal,” demikian disampaikan Teva Iris secara tertulis ke media ini. (kumbang)