Camat Cikaum Bersama Kades, Larut Dalam kegembiraan Di Acara Milangkala ke- 43 Desa Gandasari

Subang, RN Memasuki masa ahir waktu dibulan September 2025,beberapa desa di wilayah kabupaten Subang sambung menyambung melaksanakan acara h...

Subang, RN

Memasuki masa ahir waktu dibulan September 2025,beberapa desa di wilayah kabupaten Subang sambung menyambung melaksanakan acara hari jadi di masing-masing desanya,seperti sebelumnya terpantau Awak Media Nasional Radar Nusantara, Di kecamatan Tanjungsiang Dan beberapa desa lainnya.

Kini menjelang Ahir bulan September tepatnya dihari Sabtu ( 27/9/2025), Salah satu Desa yang berada dibagian Utara wilayah kecamatan Cikaum yang dinamai Desa Gandasari konon kata tokoh warga masyarakat setempat nama Gandasari adalah perwujudan hasil pemekaran desa Induk Tanjungsari, Ganda artinya (Dua ) sedangkan Sari adalah Nama Poko Desa Tanjungsari yang kala itu berdiri di kisaran tahun 1950 , dipimpin oleh seorang pigur tokoh pejuang kemerdekaan dimasanya menjadi seorang gerilyawan walaupun tanpa tanda jasa, dan ahirnya berkat kepercayaan masyarakat pak Uyim menjadi Kepala Desa selama tiga periode, dulu juga sama dengan jaman sekarang masa jabatan kepala desa setiap periode (8 tahun), dan masa kepemimpinan pak Kades Uyim berahir di tahun 1977,itupun karena beliau menderita sakit yang ahirnya meninggal dunia di tahun 1981.

Ahirnya jabatan kepala desa Induk ( desa Tanjungsari )sebelum dilakukan pamekaran menjadi desa Gandasari,sempat di Pjs kan kalau dulu istilah nya Wede,

inipun saya tahu dari Cerita Kakak saya Mulyana (sekarang sudah almarhum),yang pernah jadi staf desa kalau dulu disebut juru tulis desa,jelasnya kong yaya lagi seakan dirinya mengetahui sekilas perjalan sejarah berdirinya Desa Gandasari.

Bahkan kalau boleh saya tambahkan sekilas sejarah Desa Gandasari, menurut cerita orang tua dulu tidak mungkin adanya Desa Gandasari kalau tanpa jasa perjuangan Pak Kades Uyim,karena dulunya sepanjang jalan yang dimulai dari dusun Bugel sampai dusun Tanjungjaya,berahir di dusun Tanjungkerta ,semuanya dipenuhi tanaman pohon Randu peninggalan jaman Belanda,bahkan sebagai bukti fisiknya hari ini juga Pohon Randu yang sudah berusia ratusan tahun masih puluhan pohon berdiri tegak di sekitar kampung saya, Tandasnya kong Yaya Penuh semangat.

Kini peringatan hari jadi Desa GANDASARI atau lebih lumrahnya hari Milangkala yang ke-43 ,dapat dijadikan momen sejarah yang sangat penting dan sakral ,karena di usianya yang tergolong diatas usia Dewasa boleh dibilang sudah mumpuni melakukan berbagai upaya pembangunan di segala bidang,hususnya demi kesejahteraan masyarakat desa Gandasari, dibawah kepemimpinan kepala desa Pak Karta alias Goang,yang sedang menjabat berjalan dua periode,saya yakin Desa Gandasari bisa mewujudkan harapan masyarakatnya.

Secara pribadi saya melalui Media Radar Nusantara ini ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya yang mendalam,acara yang sekarang ini dipusatkan di lapangan sepak bola dusun Tanjungjaya sampai ke dusun yang sejak pagi hari masyarakat begitu antusias mengikuti berbagai acara yang disiapkan panitia ,diantaranya pawai parade pembangunan dari masing masing Rw, tak ketinggalan pula disediakan Dorprise seperti tampak berjejer beberapa unit Selis ( sepeda listrik) dan berbagai cinderamata lainnya,bahkan di Ahir Acara sebagai penutup malamnya masyarakat disuguhi pentas kesenian wayang golek kondang dari GIRI HARJA 3 Dengan dalang anak dari mendiang maestro Dalang wayang Golek ( ALM Asep Sunandar Sunarya) , yang kini dilanjutkan oleh putranya yakni Dadan Sunandar Sunarya.

selamat menikmati hiburan bagi seluruh warga masyarakat Gandasari,dengan Slogan Gandasari PINTAR ,Cikaum CEMERLANG,Subang Ngabret,Jawa Barat ISTIMEWA,pungkasnya Kong Yaya kepada Penulis Berita ,Sabtu ( 27/9/3025). 

(Staff RN)