PEMBELOKAN ALIRAN SUNGAI ASAM DOYONG GONDOARUM PENUH REKAYASA

Kudus|Radarnusantara. com Berawal dari informasi masyarakat team Radar Nusantara biro Kudus (4/2) kemaren turun lokasi dari keterangan w...

Giat Komunitas Generasi Satu G1 Kudus Agenda Pemilihan Ulang Ketua Umum

Calon Kades Petahana Krandan Trangkil Tersandera Kasus Tipikor Kejari Pati

Ketua BPD Di Duga Banyak Berperan Atas Penyegelan Kandang Ayam Milik H imam

Kudus|Radarnusantara. com Berawal dari informasi masyarakat team Radar Nusantara biro Kudus (4/2) kemaren turun lokasi dari keterangan warga sekitar menjelaskan sambil menunjukkan arah aliran sungai yang seharusnya berada di tepi jalan Raya membelah lokasi proyek yang sedang diratakan. Saat ditanya pemiliknya warga bingung menjelaskan karena masih simpang siur, awalnya memang milik warga Gondoarum namun setelah di jual ke pihak warga sudah tidak tahu, namun ada salah satu warga kalau pemiliknya adalah pengusaha roti... Menantu dari S anggota Satpol PP Kudus. Ditempat terpisah kami coba klarifikasi ke Kepala Desa Gondoharum Ruslan, dari pengakuannya memang dia sudah dimintai persetujuan terkait pembelokan aliran sungai Asam doyong ,Namun saat ditanya pemiliknya mengaku tidak tahu dan malah mengalihkan perhatian. Kami juga klarifikasi ke instansi terkait UPTD Pengairan Jekulo, namun sayang sampai dua hari berturut-turut pihak UPTD tidak bisa dihubungi dan terkesan menghindar, bahkan dimintai kontak nomor hp saja tidak berani ngasih ada apa ini.. Kami coba teruskan klarifikasi ke Dinas PUPR,melalui kasi pengairan.mengaku kecolongan karena dari stafnya yang dibawahnya Mantri dan Kepala UPTD Pengairan Jekulo, barusan menghadap ke Kepala Dinas PUPR untuk mengklarifikasi, Dari Kepala Bagian Pengairan terkait Bapak Joko, juga membenarkan kalau pihaknya memang merasa kecolongan dan hari ini (18/2),Kepala Dinas juga sudah membuat surat untuk pemilik lahan, namun saat disinggung isinya mengaku tidak tahu. Terkait pemilik lahan juga mengaku tidak pasti. Namun pak Joko kepada team media ini mengaku kalau informasinya malah tahu dari anggota satuan polisi pamong praja karena satu hari setelah diinformasikan alat beratnya sudah tidak ada. Namun saat didesak siapa anggota satpol PP tersebut tidak tahu lagi, ini memang aneh pekerjaan sudah hampir dua bulan namun pejabat terkait tidak rahu sama sekali. Kami angkat kupas tuntas siapa dalang dibalik rekayasa ini, karena ini jelas pelanggan pidana, dan sekaligus penyalahgunaan wewenang aparatur sipil Negara sebagai tindak pidana korupsi.... Bersambung. (Team RN)