Divonis 6 Bulan Penjara : Oknum RT Rimbo Panjang Semakin Merajalela Rusak Kebun Warga.

RN- Kampar   Riau . Tami Caniago salah seorang RT di Desa Rimbo Panjang sepertinya kebal Hukum, Meskipun   di Vonis   ( 6   )   bulan ...

RN- Kampar  Riau. Tami Caniago salah seorang RT di Desa Rimbo Panjang sepertinya kebal Hukum, Meskipun  di Vonis  ( 6  )  bulan penjara  di pengadilan Negeri Bangkinang Kab Kampar terkait perkara  pengrusakan kebun sawit, namun sampai detik ini belum juga ditahan,  demikian dikatakan Muslim” pemilik kebun sawit yang dirusak saat ditemui RN.

TM   di Vonis 6 bulan penjara lantaran terbukti merusak kebun sawit saya ujar Muslim” kebun sawit saya  luasnya dua Hektar berada di jln kemboja  Desa Rimbo Panjang Kec Tambang,dengan mengunakan  alat berat Exsavator sawit saya yang sudah berumur 5 tahun diratakannya  dengan tanah, dengan alasan  tanah saya  salah tempat, padahal tanah tersebut dia yang memarit batas sepadannya mengunakan alat Berat Exsavator,mustahil dia ( Tami Caniago Red ) tidak tau objek  tanah saya ,kata muslim dengan wajah kesal.  

Vonis 6 bulan penjara bukan membuatnya jera, malahan tindak tanduknya di desa tersebut semakin semena-mena merusak kebun warga,  pada tahun 2017 dia ( TM  Red ) dilaporkan ke Polda Riau  karena diduga mengulangi perbuatan  yang sama, yaitu merusak kebun Nenas warga  di jln Bhayangkara Desa Rimbo Panjang Kec Tambang Kab Kampar. 

Tidak terima kebun nenasnya di rusak Rusli pemilik kebun melaporkan TM ke polda Riau, kemudian laporan tersebut dilimpahkan ke  Polres Kampar oleh pihak Polda Riau, berkat kerja keras  penyidik Polres Kampar,  akhirnya  tahun 2018 TM di tetapkan tersangka,  saat ini perkara  pengrusakan tersebut sudah (P21 ) di Kejaksaan Negeri Bangkinang ,

Menurut  ( RS ) pemilik kebun nenas yang dirusak,Awalnya sudah saya larang, namun pelaku  TM  menuding  tanah yang  saya beli   dari warga Desa Rimbo Panjang tumpang tindih dengan tanah waarga lain, TM mengatakan tanah saya  salah tempat bukan di jalan bhayahgkara lokasinya, melainkan ditempat lain ujar Rusli menirukan kata TM,  padahal jalan bahayangkara tersebut baru dipindahkan lokasinya,  saya punya surat berita acara pemindahan jalan bhayangkara  tersebut.kata  pemilik Kebun Nenas RS.

Menurut keterangaan beberapa warga setempat yang menolak namanya di tulis di media ini,  TM diduga sudah  menahun meresahkan masyrakat didaerah tersebut, dengan mengunakan alat berat Exsapator dia  diduga  sewenang-wenang melakukan pengrusakan kebun Warga, modusnya adalah, Apabila  ada tanah warga yang jarang dikunjungi pemiliknya,  dia diduga   bekerja sama dengan oknum mafia tanah  menguasai tanah tersebut secara ilegal.

Setelah berhasil  menguasai tanah tersebut dia langsung membuat   parit  tanpa sepengetahuan pemilik tanah  .Ketika pemilik tanah yang sebenarnya  mulai  kebingunggan mencari lokasi tanahnya ,  hal inilah yang  diduga dimanfaatkannya untuk mengelabui  letak tanah warga , serta menunjukan tanah warga tersebut  ke lokasi tanah warga  lain, sehinga tumpang tindihlah surat tanah warga  dengan tanah warga lainnya di Desa Rimbo Panjang .  

 Dengan bermodalakan surat tanah baru TM mulai beraksi untuk memarit tanah tersebut,dan menguasai tanah tersebut, seolah-olah tersebut  miliknya dengan data- data  yang diduga dipalsukan diduga  otak pelakunya TM Oknum RT dan Kades setempat,kata warga  yang geram melihat kejadian ini. Seperti yang terjadi di atas tanah Kaplingan kelompok milik  DPRD  dan tanah  kaplingan milik kelompok  Depag  Kab Kampar yang sudah diterbitkan  sertifikatnya  pada tahun 1994 oleh BPN Kampar.

 menurut warga Desa rimbo panjang  yang mengetahui asal usul  tanah kaplingan tersebut  sampai saat ini tanah tersebut masih ada,  letaknya di jalan kemboja, berdekatan dengan jalan sarana Utama,sebenarnya   jalan kamboja itu pada tahun 1994 namanya jalan Tupang,sesuai peta serifikan atas nama  Afrida  kelompok kaplingan DPRD Kampar,No SHM  ( 412 )  yang di terbitkan BPN Kampar tahun 1994.

  demikian dikatakan beberapa warga Desa Rimbo panjang yang mengetahui letak kaplinga tanag kelompok tersebut... sampai berita ini di terbitkan Kades Desa Rimbo dan pihak lainnya belum dapat  di konfirmasi. ( Tim )