Karet milik warga digarap secara paksa, pihak Yayasan menuding mengatas nama Lembaga Adat Tiga Desa

Kenyataannya itu omongkosong sampai saat sekarang pihak tersebut tidak dapat mempertanggungjawabkannya. KERINCI, RN Akibat ulah ulah ...

Kenyataannya itu omongkosong sampai saat sekarang pihak tersebut tidak dapat mempertanggungjawabkannya.

KERINCI, RN

Akibat ulah ulah oknum pihak Yayasan diduga adakepentingan pribadi dalam jabatan kepengurusan , sehingga Lahan perkebunan karet milik warga masyarakat dilokasi Bukit peyapun Desa Talang Kemulun Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi,terlihat  tidak manusiawi  menunjukan sikap aroogansi  Ketua Lembaga Adat Desa Kota Baru Saudara Zarwin tidak memiliki Norma Adat dan Norma Sosial maupun Norma Hukum, terhadap warga yang lemah. 

Hal seperti tidakpantas dilakukan terhadap warga masyarakat yang lah lagi buta hukum,  sejarusnya pihak Ketua Lembaga Adat maupun pihak pemerintah Desa melindungi warganya,  bukan melakukan secara dipaksaan 

Menurut hasil pantauan awak media Tadarnusantara dilapangan terkait Tiga Desa , umumnya kalangan masyarakat mengatakan pada awak media selama ini belum ada terjadi permasalahan tekanan seperti ini , semenjak mulai direncarakan berdirinya Yayasan  Bina Ummah Ummul Gura untuk mendirikan Sekolah Pasantren tersebut baru timbul permasalahan terhadap beberapa warga yang merasa dirugikan , terkait lahan perkebunan miliknya digusur sistim zaman penjajahan Belanda terhadap warga yang lemah .

Harapan masyarakat sangat mengharapkan kedatangan pihak istansi terkait maupun pihak penegak Hukum baik dari Kabupaten maupun dari

Propinsi agar dapat mengusut dan menindak orang yang suka menciptakan keributan serta merusakkan citra  Hutan dimata publik. 

Menurut ketetangan Wijaya yang merasa dirugikan perkebunan karet miliknya lebihkurang dua Hektar digusur secara paksa pihak oknum Yayasan bekerjasama dengan Ketua Adat dan Kades Kota baru , tampa komromi dengan pemilik ,  hal ini yang membuat suasana keributan ,kami yang merasa dirugikan minta pertanggung jawaban  yang telah dilakukan secara Hukum yang berlaku, kata wijaya. 

Nampaknya pihak terkait terkesan tidak bertanggung jawab , malah memberi  alasannya yang tidak masuk akal  , katanya itu urusan lembaga Adat tiga Desa , karena permasalahan tersebut pihak wijaya telah melaporkan pada  Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kerinci pada tanggal 21 Pebruari 2019, menggugat secara Hukum maupun secara miniasi , dan keberatan  dibuat Sertifikat tanah atas nama Yayasan Ummah Ummul Gura, kata wijaya pada awak media. 

Sewaktu Awak media  melakukan konpirmasi dengan Ketua Adat Desa Talang Kemulun M.Kamel ,BA, dikediamannya mengatakan dirinya sangat kecewa terhadap Ketua Adat Desa Kotabaru Zarwin tidak menunjukan jati dirinya seorang Ketua Adat yang memiliki seorang kepimpinan sipatnya membangun , malah Zarwin ikut serta mengusur  lahan perkebunan karet milik warga secara paksaan tampa memberitahu pemiliknya , hal seperti ini tidak perlu ditunjukkan terhadap masyarakat dan generasi penerus.

M.Kamel juga telah membuat surat secara tertulis dan diketahui oleh Kepala Desa Talang Kemulun   syaipul Anuar  tidak setuju sistim kerja Ketua Adat Desa Kota Baru secara paksa menggusur Lahan perkebunan karet milik warga tampa seijin pemilik.

Begitu juga dikatakan Tokoh masyarakat Desa Sanggarang Agung Zaini dikediamannya mengatakan terkait Ketua Adat Desa Kotabaru sangat memalukan sistim pelayanan terhadap warga masyarakat , hal seperti ini sebenarnya harus kita puang jauh jauh  dalam pikiran otak kita.

Kita harus menunnjukkan jati diri kita selaku ketua Adat yang dihormati orang banyak , bukan prilaku seperti ini , kita harus memberi contoh yang sipat membangun dan mendidik , bukan sipat menciptakan suasana keributan, kita harus menyelesaikan persoalan yang terjadi dalam Desa, Kata Zaini.

Zaini juga mengatakan dirinya sangat kecewa sekali terhadap Zarwin tidak hadir dalam pertemuan rapat yang dilakukan oleh pihak pemilik lahan, hal ini jelas jelas mereka merasa dirinya bersalah,  seharusnya berani perbuat harus berani bertanggungjawab, kononnya kata zaini.  (zam).