Oknum Ketua Adat Dessa Kotabaru, diduga lakukan Intiminasi Warga yang lemah ,terksit penyerobotan lahan waga

KERINCI, RN Terkait penyerobotan lahan perkebunan karet milik warga yang dilakukan  secara paksa oleh Oknum Ketua Lembaga Adat Desa Kotab...

KERINCI, RN

Terkait penyerobotan lahan perkebunan karet milik warga yang dilakukan  secara paksa oleh Oknum Ketua Lembaga Adat Desa Kotabaru Sanggarang Agung Kecamatan Danau Kerinci Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi,  diduga telah   melakukan sistim intiminasi terhadap pemilik lahan tersebut. 

Sesuai keterangan Wijaya pada awak media disaat  melakukan pemantauan dilapangan , ternyata banyak Opini miring yang diproleh dari kalangan masyarakat,  terkait penyerobotan lahan perkebunan warga setempat yang tidak mencerminkan seorang ketua lembaga .

Juga dikatakan sumber dari masyarakat mengatakan bahwa ketua Adat Sdr Zarwin selama ini  terkenal pengusaha ilegal loging  menggarapkan hutan negara secara liar dilokasi Desa Talang Kemulun , satupun masyarakat tidak berani bersuara,  karena ketua Adat tersebut cukup dekat dengan oknum Aparat. 

Hal seperti ini sistim kerja yang dilakukan Ketua Lembaga Adat terkesan sistim dizaman penjajahan Belanda yang dilakukan pada warga yang lemah ,  tampa dilakukan perundingan lebih awal atau musyawarah.. 

Pasalnya pemilik lahan Perkebunan karet milik Wijaya merasa tidak senang dilakukan pengusuran  secara paksa untuk dijadikan lokasi pembangunan Pasantren atas nama Yayasan , kejadian itu malah didukung oleh Kades Kotabaru Syaiful Amid ,kata pemilik lahan. 

Juga dikatakan Wijaya disaat dilakukan oleh petugas Badan  Pertanahan Nasonal,  dirinya didorong oleh pihak. Kumpulan tersebut dengan mengeluarkan kata kata anjaman,  pemilik lahan perkebunan tersebut tidak dapat perbuat apa apa hanya dapat mendiamkan diri , ucapan Wijaya. 

Pada saat kejadian tersebut dihadiri oleh Ketua Adat Zarwin dan Kades Kotabaru Syaiful Amid,  yang sangat disayangkan pihak tersebut nampaknya tidak ada niat baik untuk melakukan perundingan secara musyawarah dalam penyelesaian terhadap pemilik lahan sampai saat sekarang.  

Ucapan yang dilontarkan  pemilik  lahan mengatakan pada media  sampai matipun saya tidak rela lahan perkebunan karet miliknya itu  untuk dijadikan  lokasi pembangunan pasantren, karena saya tidak suka cara kerja pihak yang terkait prilakunya tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam,  kata pemilik lahan.

Menurut hemat hasil pantauan awak media dilapangan sesuai hasil pantauan dilapangan , Kuat dugaan  ada indikasi permainan Oknum Pengurus Yayasan serta Kades Kotabaru tersebut diduga ada indikasi   kepentingan pribadi dalam suatu kedudukan atau jabatan kepengurusan Yayasan.

Sesuai inpormasi yang diterima,  bahwa Kades Kotabaru telah mengeluarkan dana Puluhan juta rupiah untuk membuka jalan menuju lokasi pembangunan pasantren tersebut,  diduga bantuan tersebut berasal dari DDS , terlihat Kades Kotabaru berkantor dikediamannya selama mejabat kades, harapan masyarakat menghimbau pihak Inspetorat/Kejari untuk dapat menh audit dana Desa Kotabaru,  diduga telah melakukan penyimpangan pengunaan anggaran Desa selama kepimpinannya. Zam