POLDA KALTIM OBRAK ABRIK SARANG NARKOBA DI SAMARINDA

Samarinda, RN Jum’at  30 Agustus 2019 kawasan Pasar Segiri  tepatnya di Gang Tempurung 2 RT 28 di obrak abrik kepolisian daerah Kalimanta...

Samarinda, RN

Jum’at  30 Agustus 2019 kawasan Pasar Segiri  tepatnya di Gang Tempurung 2 RT 28 di obrak abrik kepolisian daerah Kalimantan Timur  ( POLDA KALTIM )  kawasan yang paling rawan peredaran narkoba di Kaltim khususnya Samarinda sudah berkali kali di lakukan penggerebekan oleh aparat kepolisian POLRES maupun POLSEK Samarinda tapi aktivitas transaksi narkoba di wilayah itu tidak berangsur surut alias tidak ngepek paling tutup sebentar kalau ada tindakan dari aparat kepolisian setelah itu open house  lagi apakah yang tertangkap hanya pembeli atau kurir saja sedangkan sang big boss alias Bandar besarnya belum tersentuh atau kinereja aparat kepolisian belum maksimal tapi menurut pantauan RN kinerja rekan rekan dari POLRI cukup maksimal dan propisonal himbauan tembak mati ditempat tapi kejadian Jum’at kemarin tidak  ada letusan sekali pun karena para tersangka  yang mayoritas  wanita sangat kooperatip  digiring petugas menuju kantor  polisi bersama barang dan alat bukti.  Keenam orang tersebut adalah IP atau lebih dikenal mama Rs(47), Er (35), Ftr (25), Sil (33)  Wi (27 ), Don (37)  Sop (37)  dua orang terakhir lelaki ketujuh pelaku masih dalam pemeriksaan cukup ketat tidak bisa ditemui awak media  jika benang merahnya tidak terputus dari 7 orang tersangka ini akan mengarah ke Bandar besar  kata sumber yang tidak disebut namanya. Tapi anehnya lagi tak berselang beberapa lama 4 orang dari jumlah tersebut diatas di lepaskan yakni  R alias Mi ( 47 ) Don ( 37 ) Ftr ( 25 ) Sil ( 33 ) tidak mungkin kan aparat sekelas POLDA KALTIM salah tangkap dan untuk lingkungan pasar segiri keempat orang ini lumayan kondang namanya menurut RN ini kayaknya ada kekeliruan pihak POLDA melepas keempat orang ini menurut sumber di wilayah Pasar Segiri R alias Mama IP ( 47 ) dan Don ( 37 ) reputasi mereka berdua sangat kondang dan banyak memiliki kaki tangan pertanyaanya kenapa dilepas atau tebang pilih yang dilakukan POLDA KALTIM tentunya akan menghambat program KALIMANTAN TIMUR bebas narkoba lebih 50 % penghuni Rumah Tahanan seperti  ( RUTAN ) dan Lembaga Pemasarakatan ( LAPAS ) Samarinda para pemakai narkoba plus kurir dan para Bandar sekelas gurem ini situasi yang sangat menghawatirkan untuk kota sebesar Samarinda yang populasinya kurang lebih 2 jutaan penduduk, Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Bayur sudah over kapasitas lapas yang harusnya di huni 400 hingga 500 orang penghuni ini di huni hampir 900 orang Narapidana ( NAPI ) bisa di bayangkan para napi yang tidur berjejalan RN perwakilan Kalimantan timur memantau dengan ketat peredaran maupun para siapa saja yang membekingi para Bandar narkoba sebab untuk mengurangi atau membrangus narkoba harus dimulai dari muaranya yakni tangkap semua para bandarnya dan ini semua tanggung jawab kita semua masyarakat aparat tentunya maupun badan badan yang resmi dari pemerintah khususnya badan pemberantasan narkoba provinsi maupun kota ( BNN ) apapun hebatnya badan ini tentunya harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang amanah, sampai berita ini naik cetak RN kesulitan memperoleh alat dan barang bukti dari pelaku yang jumlahnya 7 orang tapi tersisa 3 orang. 

Sedangkan 4 orang yang di lepas ini reputasinya di bidang narkoba sangat kondang di seputaran pasar segiri, kalau kemarin rencana undang undang tentang narkoba dan koruptor tentu tidak terjadi korban jiwa dari adik adik mahasiswa nah ketegasan yang tepat sasaran ini tentunya dampaknya bisa signipikan sebab para Bandar ini tidak perlu lagi di beri efek jera mereka dah kebal hukum ketegasan aparat kepolisian tembak di tempat sudah dilakukan bahkan tidak sedikit para Bandar atau kurir yang merenggang nyawa karena ulah mereka tapi hampir hampir kurang ngepek hukuman sangat berat bahkan sampai hukuman matipun sudah diterapkan pemerintah tapi para Bandar ini tak bergeming formula apa lagi yang harus kita terapkan..

( MAS JO RN )