Bandung, Radar Nusantara Tahun 2020 adalah tahun yang sangat menegangkan bagi seluruh dunia. Pasalnya pada tahun ini muncul penyakit baru...
Bandung, Radar Nusantara
Tahun 2020 adalah tahun yang sangat menegangkan bagi seluruh dunia. Pasalnya pada tahun ini muncul penyakit baru yang mewabah ke seluruh penjuru dunia, yaitu Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Wabah ini telah menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh negara di dunia karena vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan.
Korban yang berjatuhan pun sangat banyak, hingga mencapai ratusan, ribuan, bahkan hingga ratusan ribu jiwa. Pada saat ini, tanggal 23 Juni 2020, tercatat jumlah korban yang meninggal sebanyak 474.258 jiwa dari seluruh dunia. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit.
Pada situasi saat ini seluruh Negara di dunia mengeluarkan kebijakan-kebijakannya sendiri, baik berupa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti yang dilakukan di Indonesia hingga pada kebijakan untuk melakukan lockdown atau penutupan akses masuk atau keluar suatu daerah terdampak.
Maka dari itu wabah ini juga memberikan banyak dampak lain selain pada bidang kesehatan, yaitu pada bidang pendidikan dan ekonomi, karena kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan maka aktivitas yang biasa dilakukan oleh setiap orang pun menjadi mengalami beberapa perubahan.
Seperti dalam bidang pendidikan, dimana pada situasi saat ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring (dalam jaringan). Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan teknologi yang dilakukan dari rumah masing-masing.
Dengan dilakukannya kegiatan seperti ini tentulah muncul banyak pertanyaan, seperti apakah kegiatan pembelajaran tersebut efektif ? Lalu bagaimana dengan kinerja guru ketika mengajar selama masa pandemi ini ?.
Tentunya kegiatan belajar mengajar secara daring sangatlah berbeda dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring, namun pembelajaran yang diberikan oleh guru haruslah tetap dilakukan secara efektif dan semaksimal mungkin.
Namun pada kenyataannya, setelah saya mengamati kegiatan pembelajaran adik saya yang dilakukan secara daring dari salah satu SD Negeri di daerah kota Bandung, guru yang mengajar tidak menyampaikan dan menjelaskan materi, melainkan hanya memberikan tugas seperti mengisi soal-soal saja.
Hal tersebut sangatlah disayangkan, karena peserta didik bisa jadi mengisi soal dengan asal pilih dan tidak mempelajari terlebih dahulu materi terkait dengan soal yang diberikan sehingga peserta didik tidak memahami isi dari materi terkait soal tersebut.
Secara tidak langsung hal ini memperlihatkan bagaimana kinerja guru mengajar selama pandemi.
Pemerintah memang memberikan solusi dengan cara bekerja sama dengan stasiun televisi dengan mengadakan acara pendidikan, akan tetapi pembelajaran yang diberikan di televisi hanya sebentar saja untuk peserta didik yang disesuaikan dengan jenjangnya.
Acara ini pun dilakukan dengan jadwal perhari, dengan artian bahwa peserta didik tidak belajar setiap hari melalui televisi. Maka dari itu, dalam hal ini gurulah yang memiliki peranan paling besar dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus berinovasi dalam memberikan pembelajaran, bukan hanya memberikan tugas saja. Jangan hanya karena adanya pandemi ini sehingga kinerja guru dalam mengajar menjadi berkurang.
Justru dengan adanya pandemi saat ini seharusnya dapat mendorong guru dalam melakukan inovasi dalam pendidikan, yaitu pada kegiatan pembelajaran salah satunya. Guru dapat berinovasi terkait media pembelajaran misalnya, karena media pembelajaran sangat mempengaruhi saat ini.
Contohnya guru dapat menggunakan media sosial, atau aplikasi-aplikasi lainnya secara aktif, seperti WhatsApp, Facebook, YouTube, Zoom, Google Meet dan lainnya untuk menjelaskan materi maupun melakukan kegiatan lainnya dengan peserta didik.
Seperti guru dapat membuat sebuah video yang menarik dan menyenangkan untuk peserta didik yang disesuaikan dengan materi lalu di upload di media sosial YouTube misalnya. Pembelajaran yang dilakukan secara aktif dengan memanfaatkan aplikasi dan materi disampaikan dengan baik melalui aplikasi tersebut hasilnya akan berbeda dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan hanya memberikan tugas saja, itulah mengapa pentingnya inovasi dalam pembelajaran saat ini.
Mengapa guru harus melakukan inovasi dalam pembelajaran ? Karena guru memiliki peran yang sangat besar di samping peran orang tua dalam memberikan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan hidup dan terlaksana dengan baik apabila diberikan sentuhan terbaik yang dilakukan oleh guru.
Maka dari itu, guru haruslah berinovasi, karena dengan melakukan inovasi, kegiatan pembelajaran pun dapat dilakukan dengan baik, efektif dan menyenangkan bagi peserta didik.
Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi guru sebagai seorang pendidik di masa pandemi saat ini, karena apa yang dilakukan oleh guru saat ini tentunya akan berpengaruh pada kinerja/kualitas guru dalam mengajar yang pada akhirnya memberikan pula pengaruh pada kualitas pendidikan di Indonesia saat ini.
Penulis : Salma Salsabila,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Semester 6, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Tahun 2020 adalah tahun yang sangat menegangkan bagi seluruh dunia. Pasalnya pada tahun ini muncul penyakit baru yang mewabah ke seluruh penjuru dunia, yaitu Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Wabah ini telah menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh negara di dunia karena vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan.
Korban yang berjatuhan pun sangat banyak, hingga mencapai ratusan, ribuan, bahkan hingga ratusan ribu jiwa. Pada saat ini, tanggal 23 Juni 2020, tercatat jumlah korban yang meninggal sebanyak 474.258 jiwa dari seluruh dunia. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit.
Pada situasi saat ini seluruh Negara di dunia mengeluarkan kebijakan-kebijakannya sendiri, baik berupa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti yang dilakukan di Indonesia hingga pada kebijakan untuk melakukan lockdown atau penutupan akses masuk atau keluar suatu daerah terdampak.
Maka dari itu wabah ini juga memberikan banyak dampak lain selain pada bidang kesehatan, yaitu pada bidang pendidikan dan ekonomi, karena kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan maka aktivitas yang biasa dilakukan oleh setiap orang pun menjadi mengalami beberapa perubahan.
Seperti dalam bidang pendidikan, dimana pada situasi saat ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring (dalam jaringan). Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan teknologi yang dilakukan dari rumah masing-masing.
Dengan dilakukannya kegiatan seperti ini tentulah muncul banyak pertanyaan, seperti apakah kegiatan pembelajaran tersebut efektif ? Lalu bagaimana dengan kinerja guru ketika mengajar selama masa pandemi ini ?.
Tentunya kegiatan belajar mengajar secara daring sangatlah berbeda dengan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring, namun pembelajaran yang diberikan oleh guru haruslah tetap dilakukan secara efektif dan semaksimal mungkin.
Namun pada kenyataannya, setelah saya mengamati kegiatan pembelajaran adik saya yang dilakukan secara daring dari salah satu SD Negeri di daerah kota Bandung, guru yang mengajar tidak menyampaikan dan menjelaskan materi, melainkan hanya memberikan tugas seperti mengisi soal-soal saja.
Hal tersebut sangatlah disayangkan, karena peserta didik bisa jadi mengisi soal dengan asal pilih dan tidak mempelajari terlebih dahulu materi terkait dengan soal yang diberikan sehingga peserta didik tidak memahami isi dari materi terkait soal tersebut.
Secara tidak langsung hal ini memperlihatkan bagaimana kinerja guru mengajar selama pandemi.
Pemerintah memang memberikan solusi dengan cara bekerja sama dengan stasiun televisi dengan mengadakan acara pendidikan, akan tetapi pembelajaran yang diberikan di televisi hanya sebentar saja untuk peserta didik yang disesuaikan dengan jenjangnya.
Acara ini pun dilakukan dengan jadwal perhari, dengan artian bahwa peserta didik tidak belajar setiap hari melalui televisi. Maka dari itu, dalam hal ini gurulah yang memiliki peranan paling besar dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus berinovasi dalam memberikan pembelajaran, bukan hanya memberikan tugas saja. Jangan hanya karena adanya pandemi ini sehingga kinerja guru dalam mengajar menjadi berkurang.
Justru dengan adanya pandemi saat ini seharusnya dapat mendorong guru dalam melakukan inovasi dalam pendidikan, yaitu pada kegiatan pembelajaran salah satunya. Guru dapat berinovasi terkait media pembelajaran misalnya, karena media pembelajaran sangat mempengaruhi saat ini.
Contohnya guru dapat menggunakan media sosial, atau aplikasi-aplikasi lainnya secara aktif, seperti WhatsApp, Facebook, YouTube, Zoom, Google Meet dan lainnya untuk menjelaskan materi maupun melakukan kegiatan lainnya dengan peserta didik.
Seperti guru dapat membuat sebuah video yang menarik dan menyenangkan untuk peserta didik yang disesuaikan dengan materi lalu di upload di media sosial YouTube misalnya. Pembelajaran yang dilakukan secara aktif dengan memanfaatkan aplikasi dan materi disampaikan dengan baik melalui aplikasi tersebut hasilnya akan berbeda dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan hanya memberikan tugas saja, itulah mengapa pentingnya inovasi dalam pembelajaran saat ini.
Mengapa guru harus melakukan inovasi dalam pembelajaran ? Karena guru memiliki peran yang sangat besar di samping peran orang tua dalam memberikan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan hidup dan terlaksana dengan baik apabila diberikan sentuhan terbaik yang dilakukan oleh guru.
Maka dari itu, guru haruslah berinovasi, karena dengan melakukan inovasi, kegiatan pembelajaran pun dapat dilakukan dengan baik, efektif dan menyenangkan bagi peserta didik.
Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi guru sebagai seorang pendidik di masa pandemi saat ini, karena apa yang dilakukan oleh guru saat ini tentunya akan berpengaruh pada kinerja/kualitas guru dalam mengajar yang pada akhirnya memberikan pula pengaruh pada kualitas pendidikan di Indonesia saat ini.
Penulis : Salma Salsabila,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Semester 6, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
COMMENTS