DPRD Benarkan PETI di Desa Beringin Gunakan Alat Berat Excavator, NCW: Mereka Masih Kerja

Forkopimda Kabupaten Kapuas Hulu saat melakukan sidak dilokasi PETI di Desa Beringin, Rabu (24/6/2020). Pontianak (Kalbar), RN Ketua De...

Forkopimda Kabupaten Kapuas Hulu saat melakukan sidak dilokasi PETI di Desa Beringin, Rabu (24/6/2020).

Pontianak (Kalbar), RN
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas Hulu membenarkan bahwa ada alat berat excavator yang digunakan dalam kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin di Desa Beringin, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

"Mereka kerja memang menggunakan alat berat," kata Ketua DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Kuswandi, saat dikonfirmasi media www.radarnusantara.com Perwakilan Kalimantan Barat, Kamis (25/6/2020), siang.

Menurut Ketua DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, saat dirinya bersama Tim Forkopimda Kabupaten melakukan sidak kelokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) pada hari Rabu, 24 Juni 2020, di Desa Beringin, Kecamatan Bunut Hulu, memang tidak melihat satupun alat berat (excavator_red) dilokasi tersebut. Namun dirinya mengakui, meskipun tidak ada terlihat alat berat excavator, tetapi jejak alat berat dilokasi tersebut masih ada dan nampak.

"Kami tidak melihat alat berat excavator, tetapi bekasnya jelas ada, lahan yang sudah digarap sangat luas dan benar-benar hancur, " sindir Kuswandi.

Dalam kesempatan ini, Ketua DPRD ini juga mengklarifikasi terkait adanya dugaan dana pengamanan Pertambangan Emas Tanpa Izin yang menggunakan alat berat excavator di Desa Beringin, Kecamatan Bunut Hulu. Kuswandi menyampaikan bahwa dirinya selama ini tidak merasa menerima uang pengamanan tersebut.

"Saya secara pribadi maupun lembaga tidak pernah menerima dan tidak pernah mengetahui adanya uang pengamanan PETI itu, makanya kemarin saya mengajak Bupati, Kapolres dan Dandim turun langsung ke lokasi," ujar Ketua DPRD Kabupaten Kapuas Hulu.

Lebih lanjut Kuswandi mengatakan, apabila ada pelanggaran hukum dalam kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin yang menggunakan alat berat tersebut, dirinya selaku Ketua DPRD Kabupaten Kapuas Hulu menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian dan Kejaksaan. Karena selaku DPRD Kuswandi merasa sudah melakukan Tupoksinya dalam pengawasan, yaitu turun langsung ke lokasi untuk memastikan persoalan tersebut.

"Kalau ada pelanggaran hukumnya, kita serakan sepenuhnya kepada pihak berwenang Kepolisian dan Kejaksaan," pintanya.

Semetara itu, Herman, Kepala Desa Beringin, membenarkan bahwa diwilayahnya memang ada Pertambangan Emas Tanpa Izin yang menggunakan alat berat excavator. Kepala Desa Beringin juga mengatakan setiap pengusaha yang membawa alat berat excavator wajib mengikuti aturan main, apabila tidak mengikuti aturan main, maka orang yang membawa dan ingin memasukan alat berat excavator tidak diijinkan masuk kelokasi yang berada di wilayah Desa Beringin.

"Bagi yang ingin memasukan alat berat wajib melaporkan dirinya dan wajib ikut aturan main, kalau tidak ikuti aturan main, tidak boleh masuk dan tidak boleh membawa alat berat," bebernya.

Forkopimda Kabupaten Kapuas Hulu saat melakukan sidak dilokasi PETI di Desa Beringin, Rabu (24/6/2020).

Kepala Desa juga mengakui adanya setoran ke Desa. Menurut Herman, setoran tersebut merupakan ingkam desa yang tujuannya untuk membangun desa.

"Pemilik alat wajib bayar ingkam Desa untuk bangun Masjid, bangun jalan tani, dan untuk membantu masyarakat apabila ada yang membutuhkan," jelas Kepala Desa Beringin, saat dikonfirmasi, Sabtu (12/2/2020), sekitar pukul 15.23 WIB.

Saat ditanyakan siapa-siapa saja pemilik alat berat excavator, Kepala Desa Beringin tidak menyebutkan siapa-siapa nama pemilik alat berat excavator yang digunakan dalam Pertambangan Emas Tanpa Izin diwilayahnya tersebut.

"Kalau mau lebih jelasnya silakan kesini, kalau sudah datang kesini nanti saya panggil mereka pihak-pihak terkait," ungkapnya.

Melalui media ini, NCW Investigator Kalimantan Barat mengapresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Forkopimda Kabupaten Kapuas Hulu yang sudah turun langsung ke lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin di Desa Beringin, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu.

"Kami menyampaikan apresiasi kepada pihak Forkopimda yang sudah turun langsung ke lokasi PETI," ungkap Ibrahim, MYH.

Menurut Ibrahim, jika memang benar rombongan Forkopimda tidak melihat adanya alat berat (excavator_red) dilokasi tersebut, maka diduga kuat ada oknum yang sengaja membocorkan informasi atas rencana kedatangan rombongan Tim Polda Kalbar. Namun NCW Investigator Kalimantan Barat berharap, bahwa sidak yang dilakukan tersebut bukan hanya seolah-olah untuk menutupi permasalahan yang sudah terjadi.

"NCW minta kepada penegak hukum untuk mengungkap siapa dibalik itu, siapa pemilik excavator, siapa cukongnya dan siapa yang menerima Upeti," sindir Ibrahim. Berdasarkan informasi dari warga setempat, hari ini Kamis (25/6/2020), pukul 16.19 WIB, bahwa mereka bekerja lagi seperti biasa," pungkasnya.

Diketahui, pihak Forkopimda Kabupaten Kapuas Hulu yang melakukan sidak kelokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Beringin, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, yaitu Bupati Abang Muhammad Nasir, Kapolres AKBP. Wedy Mahadi, Dandim 1206/Putussibau Letkol. Inf Basyaruddin, Ketua DPRD Kuswandi.

Adrian.