Jepara,RN Penyebaran virus covid-19 pasca lebaran di kabupaten Jepara khususnya dan di propinsi Jawa Tengah umumnya terus meningkat drat...
Jepara,RN
Penyebaran virus covid-19 pasca lebaran di kabupaten Jepara khususnya dan di
propinsi Jawa Tengah umumnya terus meningkat dratis.Meski tidak menetapkan PSPB Gubernur Jateng Ganjar Pranowo belum membuka secara umum sektor wisata, ter masuk di Jepara. Memasuki era new normal, Bupati Jepara H. Dian Kristiandi cuma membuat banyak himbauan protokoler kesehatan melalui slogan dan spanduk- spanduk yang di pasang di setiap kantor dinas, hi ngga kantor desa- desa dan di tempat-tempat terbuka .Update informasi dari gugus tugas 8/ 7/ 2020 kabupaten Jepara menempati urutan ke-3 terbanyak se Jawa Tengah dengan total kasus positip covid- 19 adalah 568 , yang sebuh 75 dan yang meninggal 41 orang. Dalam era new normal tak berbeda dengan hari - hari sebelumnya, tidak ada kepedulian dalam melindungi diri sendiri, keluarga dan tetangga atau orang lain.
Umumnya masyarakat saat keluar rumah bila berkendaraan memakai masker, tetapi protokol kesehatan seperti jaga jarak dan berkerumun masih dianggap remeh.Hal ini banyak terlihat di pasar- pasar, pabrik- pabrik,area futsal dan kedai kopi saat malam hari.
Menurut keterangan dari DKK kabupaten Jepara dr.Fahruddin selaku jubir gugus tugas covid- 19 kepada awak media RN, bahwa kabupaten Jepara belum mampu untuk membeli alat VCR karena tidak ada anggaran dinas kesehatan.
Sedangkan bupati Jepara sudah mengeluarkan anggaran dari APBD Jepara sebesar 203 M.Tetapi untuk anggaran kesehatan sangat kecil di masa pandemi ini hanya 500 jt rupiah untuk membeli alat rapid test, dan anehnya justru rincian untuk subsidi pinjaman bunga bank diberikan sebesar 30 M melalui disperindag. Dan untuk budidaya ikan air tawar sebesar 500 jt , serta masih banyak anggaran yang tidak masuk akal. Dari semua hal tersebut diduga Bupati Jepara hanya mau mengakali masyarakat Jepara saja ( anggaran kesehatan masa pandemi /masa imergence kok sama dengan anggaran budidaya ikan/ nyawa manusia= nyawa ikan ).
Seharusnya kesehatan masyarakat diupayakan terlebih diahulu / menjadi prioritas karena menyangkut hidup dan mati, dimasa pandemi covid- 19 yang terus meningkat ini. Bupati Jepara diharapkan secepatnya mencari solusi dan mengambil kebijakan yang tegas dan terukur dan tidak main - main.Karena sudah banyak baik tenaga medis maupun masyarakat umum telah menjadi korban covid-19.
Rapid test di Jepara tergolong mahal yakni berkisar Rp 400.000,-di RSI , sedangkan surat edaran kemenkes batas tarif tertinggi adalah Rp 150 000,-.
Ketua DPRD kabupaten Jepara Iman Gozali saat ditemui pers setelah rapat paripurna (8/7/2020) dengan tegas mengatakan," mestinya gratis karena sudah masuk dalam anggaran 203 Milyard dan akan secepatnya memanggil stakeholder terkait untuk audiensi dengan RSUD Kartini dan RS Islam Sultan Hadlirin Jepara untuk membahas pembiayaan rapid test yang dikeluhkan masyarakat, khususnya bagi orang tua murid dimana di beberapa sekolah dan pondok pesantren yang mewajibkan adanya surat hasil rapid test.
Kalau bupati Jepara ada rasa empati dan tanggung jawab pada masyarakatnya , pasti kabupaten Jepara mampu membeli bukan hanya satu alat VCR tapi bahkan lebih dari satu dari dana anggaran CSR. Kesehatan masyarakat harusnya menjadi prioritas disaat pandemi covid-19 saat ini.
( Bareta S tim ).
Penyebaran virus covid-19 pasca lebaran di kabupaten Jepara khususnya dan di
propinsi Jawa Tengah umumnya terus meningkat dratis.Meski tidak menetapkan PSPB Gubernur Jateng Ganjar Pranowo belum membuka secara umum sektor wisata, ter masuk di Jepara. Memasuki era new normal, Bupati Jepara H. Dian Kristiandi cuma membuat banyak himbauan protokoler kesehatan melalui slogan dan spanduk- spanduk yang di pasang di setiap kantor dinas, hi ngga kantor desa- desa dan di tempat-tempat terbuka .Update informasi dari gugus tugas 8/ 7/ 2020 kabupaten Jepara menempati urutan ke-3 terbanyak se Jawa Tengah dengan total kasus positip covid- 19 adalah 568 , yang sebuh 75 dan yang meninggal 41 orang. Dalam era new normal tak berbeda dengan hari - hari sebelumnya, tidak ada kepedulian dalam melindungi diri sendiri, keluarga dan tetangga atau orang lain.
Umumnya masyarakat saat keluar rumah bila berkendaraan memakai masker, tetapi protokol kesehatan seperti jaga jarak dan berkerumun masih dianggap remeh.Hal ini banyak terlihat di pasar- pasar, pabrik- pabrik,area futsal dan kedai kopi saat malam hari.
Menurut keterangan dari DKK kabupaten Jepara dr.Fahruddin selaku jubir gugus tugas covid- 19 kepada awak media RN, bahwa kabupaten Jepara belum mampu untuk membeli alat VCR karena tidak ada anggaran dinas kesehatan.
Sedangkan bupati Jepara sudah mengeluarkan anggaran dari APBD Jepara sebesar 203 M.Tetapi untuk anggaran kesehatan sangat kecil di masa pandemi ini hanya 500 jt rupiah untuk membeli alat rapid test, dan anehnya justru rincian untuk subsidi pinjaman bunga bank diberikan sebesar 30 M melalui disperindag. Dan untuk budidaya ikan air tawar sebesar 500 jt , serta masih banyak anggaran yang tidak masuk akal. Dari semua hal tersebut diduga Bupati Jepara hanya mau mengakali masyarakat Jepara saja ( anggaran kesehatan masa pandemi /masa imergence kok sama dengan anggaran budidaya ikan/ nyawa manusia= nyawa ikan ).
Seharusnya kesehatan masyarakat diupayakan terlebih diahulu / menjadi prioritas karena menyangkut hidup dan mati, dimasa pandemi covid- 19 yang terus meningkat ini. Bupati Jepara diharapkan secepatnya mencari solusi dan mengambil kebijakan yang tegas dan terukur dan tidak main - main.Karena sudah banyak baik tenaga medis maupun masyarakat umum telah menjadi korban covid-19.
Rapid test di Jepara tergolong mahal yakni berkisar Rp 400.000,-di RSI , sedangkan surat edaran kemenkes batas tarif tertinggi adalah Rp 150 000,-.
Ketua DPRD kabupaten Jepara Iman Gozali saat ditemui pers setelah rapat paripurna (8/7/2020) dengan tegas mengatakan," mestinya gratis karena sudah masuk dalam anggaran 203 Milyard dan akan secepatnya memanggil stakeholder terkait untuk audiensi dengan RSUD Kartini dan RS Islam Sultan Hadlirin Jepara untuk membahas pembiayaan rapid test yang dikeluhkan masyarakat, khususnya bagi orang tua murid dimana di beberapa sekolah dan pondok pesantren yang mewajibkan adanya surat hasil rapid test.
Kalau bupati Jepara ada rasa empati dan tanggung jawab pada masyarakatnya , pasti kabupaten Jepara mampu membeli bukan hanya satu alat VCR tapi bahkan lebih dari satu dari dana anggaran CSR. Kesehatan masyarakat harusnya menjadi prioritas disaat pandemi covid-19 saat ini.
( Bareta S tim ).
COMMENTS