Kejaksaan Cibadak giring AR mantan KADES di SMI ke JERUJI, diduga Korupsi Dana Desa Milyaran

Sukabumi,RN Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukabumi Bambang Yunianto Eko Putro menerangkan, pada hari ini Kejaksaan Negeri Cibad...

Sukabumi,RN

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukabumi Bambang Yunianto Eko Putro menerangkan, pada hari ini Kejaksaan Negeri Cibadak telah mengamankan AR (43) seorang mantan Kepala Desa priode 2013 hingga 2019. AR di jemput secara paksa dari rumah kediamannya di Kampung Cibaranang, Desa Bantargebang. Rabu (19/8/2020).

AR sebagai mantan Kepala Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi. Hasil dari penyidikan Kejaksaan, bahwa Tersangka diduga kuat telah melakukan tindak pidana korupsi anggaran Desa hingga menyebabkan Negara dirugikan pada tahun anggaran 2017 dan tahun 2018 silam." ungkap Kejari kepada awak media, Rabu (19/8/2020).

Bambang Yunianto menjelaskan, dari hasil Tim penyidik Kejari Kabupaten Sukabumi, dana desa yang digelapkan oleh AR sejak tahun 2017 hingga 2018 dengan total keseluruhan Rp 1,3 miliar. AR, yang saat itu masih menjabat, mengelola anggaran dana desa pada tahun 2017 senilai Rp 1, 7 miliar dan tahun 2018 senilai Rp 1,5 miliar.

"Untuk kerugian negara penghitungannya pada tahun 2017 sebesar 781 juta, sedangkan di tahun 2018 kerugian negara sebesar 557 juta, sehingga total dari seluruh kerugian negara mencapai 1,359 miliar rupiah," jelas Bambang Yunianto.

Selanjutnya Kajari Bambang Yunianto menyampaikan secara teliti, dalam kasus tindak pidana Korupsi yang di lakukan mantan Kades Bantargebang tersebut, sejumlah modus yang dilakukan oleh tersangka, Sehingga dari hasil pemeriksaan Tim penyidik Kejari Kabupaten Sukabumi, telah ditemukannya dari beberapa kejanggalan dalam laporan pertanggung jawaban AR saat menjabat Kades, diantaranya.

"Tersangka tidak mampu menyelesaikan bukti maupun laporan pertanggungjawaban (LPJ), begitu juga tidak ada catatan tanda terima (pekerjaan/laporan). Sehingga tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya, kemudian ada beberapa pekerjaan fisik yang tidak ada atau fiktif," papar Kejari Bambang Yunianto.

Kepala Seksi Tindakan Pidana Khusus (Pidsus) Andreas Tarigan menambahkan bahwa tersangka AR melanggar pasal 2 ayat (1), pasal 3,pasal 8 junto pasal 18 Undang-undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara." pungkasnya

Sebelumnya, pihak Kejaksaan Negeri Cibadak sudah melayangkan surat panggilan kepada AR mantan Kades Bantargebang sampai 3 kali, tetapi masih saja mangkir. 

3 121 ©