Bener Meriah, Aceh, RN Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kebupaten Bener Meriah yang terdiri dari, Bupati Tgk. H. Sarkawi, , Dan...
Bener Meriah, Aceh, RN
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kebupaten Bener Meriah yang terdiri dari, Bupati Tgk. H. Sarkawi, , Dandim 0119/BM Letkol Inf. Valyan Tatiyunis, Kapolres AKPB Siswoyo Adi Wijaya, S.Ik, Ketua DPRK yang diwakili oleh Wakil Ketua I Tgk. Husnul Ilmi, Kajari yang diwakili oleh Kasi Intel Puji Rahmadian, SH, Ketua MPU yang diwakili oleh Tgk. Abdulrahman Lamno, Danyonif RK 114/SM Mayor Inf. Putra Negara dan Direktur RSUD Munyang Kute dr. Sritabahhati, S.PA mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Presiden RI Ir. H. Jokowidodo secara virtual melalui aplikasi Zoom Metting diruangan Media Centre Kabupaten Bener Meriah, (25/8/20) lalu. Presiden Ir. H. Joko Widodo dalam arahannya menyampaikan, saya mengucapkan terimakasih kepada Gubernur, Wali Nangroe, Ketua DPRA, Bupati/Wali Kota serta seluruh Gugus Tugas, dokter, perawat, tokoh masyarakat, relawan, dan tentu saja TNI dan Polri, Pangdam dan Kapolda yang semuanya telah bekerja keras, tak kenal waktu dalam rangka mengendalikan Covid di Provinsi Aceh, kata Presiden mengawali arahannya.
“Kita tau sampai hari ini didunia ada 23,8 juta kasus di 215 negara, hampir semua negara kena dan kematian di seluruh dunia, sampai hari ini ada 816 ribu yang meninggal. ”Kita semuanya patut bersyukur alhamdulillah bahwa di Aceh kasus sampai hari ini saya tadi mendapat laporan dari Pak Gubernur 1.241 kasus, ini masih dalam angka yang kecil, tetapi jangan dibiarkan untuk membesar lagi. Kasus baru 30 dan yang sembuh 191,” jelas Presiden. Mumpung masih dalam jumlah yang kecil, Pangdam dan Kapolda, agar Gubernur di-back up betul yang berkaitan dengan hal-hal yang sering saya sampaikan, memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, tidak berkerumunan, berdesakan. Ini harus diulang-ulang terus ke masyarakat. Kita tahu betapa sangat bahayanya kalau kita enggak pakai masker, kalau kita berkerumun dalam jumlah yang banyak, pesan Presiden.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kembali bahwa ancaman Covid-19 belum berakhir sehingga manajemen krisis betul-betul dilakukan jika ingin membuka wilayah. Menurut Presiden, ada 3 (tiga) tahapan dalam membuka sebuah wilayah, sebagaimana disampaikan pada saat melakukan peninjauan Posko Penanganan Covid-19 Provinsi Aceh, yaitu: 1. Prakondisi ini dilakukan terlebih dahulu jangan langsung dibuka, entah mau membuka tempat wisata atau mau membuka di sebuah sektor tertentu, kata Presiden. 2. Cari timing yang pas dan tepat betul, jangan tahu-tahu besok pagi dibuka misalnya. Ada timing-nya, ada kalkulasinya, jelas Presiden. 3. prioritas sektor yang akan didahulukan. Yang memiliki risiko paling rendah buka dulu, yang memiliki risiko paling tinggi buka nanti yang paling akhir atau enggak usah dibuka terlebih dahulu, ujar Presiden Jokowidodo.
Kalau ini secara ketat dikerjakan, Presiden sampaikan angka kasus di Provinsi Aceh ini akan terus bisa diperkecil dan kemudian hilang dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, sebut Presdien. ”Insyaallah ini kita sudah mendapatkan komitmen dari Uni Emirat Arab, dari China totalnya 290 juta vaksin yang kita harapkan nanti insyaallah sebagian besar diproduksi di Indonesia, sebagian diproduksi di luar. Saya harapkan nanti, insyaallah nanti Januari sudah mulai vaksinasi,” tutur Presiden di Posko Penanganan Covid-19 Provinsi Aceh.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan selain masalah kesehatan untuk tidak melupakan masalah ekonomi. ”Ini gas dan remnya harus dikendalikan betul oleh Pak Gubernur dan seluruh jajarannya. Karena memang semua negara mengalami produksi terganggu, supply terganggu, demand terganggu, semuanya terganggu, semuanya.Produksi, permintaan, supply, semuanya terganggu,”Presiden menyampaikan. Oleh sebab itu, Presiden sampaikan ekonomi Indonesia memang berada pada posisi yang tidak baik, tetapi semua negara juga mengalami, apalagi negara-negara yang melakukan lockdown ekonominya sampai minus 17%, minus 21%, minus 20%.
”Alhamdulillah di kuartal pertama kemarin berada di posisi 2,97%, tapi di kuartal II karena kita melakukan PSBB, kita jatuh di minus 5,3%. Kita harapkan di kuartal III ini insyallah kita harus lebih naik dari kuartal yang pertama sehingga ekonomi kita bisa kita ungkit untuk naik kembali,” katanya. Presiden juga minta terutama yang berkaitan dengan bantuan sosial, stimulus ekonomi agar dicek oleh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Contoh seperti bansos yang dibayar lewat BLT desa, bansos tunai, PKH, BPNT untuk sembako, subsidi listrik yang digratiskan 450 VA betul-betul di cek di lapangan benar enggak, Presiden mengingatkan.
”Mengenai banpres produktif yang kita berikan kepada usaha mikro dan kecil sebesar Rp2400.000 langsung ke rekening-rekening mereka. Kita berikan kepada 12 juta pelaku usaha dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, semuanya diberikan sebanyak 12 juta pelaku usaha mikro dan kecil,” jelasnya seraya berharap bisa menjadi stimulus ekonomi agar pertumbuhan ekonomi normal kembali. Terakhir, Presiden minta agar angka 1.241 dicegah jangan sampai bertambah lagi dengan diisolasi. ”Memang strategi yang paling pas dari beberapa provinsi, kabupaten/kota yang melakukan adalah strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi berbasis lokal. Jadi PSBB di tingkat kampung, PSBB di tingkat desa itu yang paling gampang dikelola manajemennya,” pungkas Presiden.
Sebelumnya Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT dalam laporannya menyampaikan, terkait masalah perkembangan kasus positif Covid-19 di Aceh. Sampai tanggal 24 Agustus, tercatat ada sebanyak 1.241 kasus, dengan rincian, 521 orang telah sembuh, 682 orang masih dirawat maupun isolasi mandiri, dan 37 Orang meninggal dunia, sebut Nova. Plt. Gubernur itu juga melaporkan, dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah.Di antaranya, menyusun rancangan peraturan gubernur tentang peningkatan penanganan Covid-19 di Aceh. “Saat ini rancangan Pergub tersebut sedang dikonsultasikan ke Kementerian Dalam Negeri, ”ujarnya.
Lebih lanjut Plt Gubernur juga menjelaskan, dimana pihaknya juga meluncurkan gerakan pemakaian masker bagi para ASN, LSM, dan seluruh stakeholder lainnya. “Pemerintah Aceh juga menggerakkan seluruh pejabat struktural, LSM, ulama dan stakeholder lainnya untuk membagikan satu juta masker menjelang pelaksanaan salat Jumat pada tanggal 4 September 2020 yang akan datang di 4.044 masjid di seluruh Aceh,” pungkas Plt. Gubernur Ir. Nova Iriansyah, MT. Turut hadir dalam agenda tersebut KSP Moeldoko, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala BNPB Doni Monardo, dan Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, seluruh Bupati/Walikota se-Aceh serta pejabat lainnya. (Ikas/Kin)
COMMENTS