Kades Pasirsedang Akui Belum Salurkan BLT DD Tahap 3

Pandeglang, Radar Nusantara Kepala Desa Pasirsedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten akhirnya akui soal bantuan untuk w...

Pandeglang, Radar Nusantara

Kepala Desa Pasirsedang Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten akhirnya akui soal bantuan untuk warga terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melalui bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa (DD) Tahap 3 (tiga) yang belum disalurkan seluruhnya kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Kepala Desa Pasirsedang Agus Wahyudin kepada wartawan mengatakan bahwa dana BLT DD Tahap 3 itu belum disalurkan seluruhnya kepada masyarakat atau keluarga penerima manfaat dan itu harus kami selesaikan karena itu wajib," dikatakan Agus saat dikonfirmasi di Kantor Camat Picung, Senin (30/11/20) lalu.

Lebih lanjut dia mengatakan, di Desa Pasirsedang yang sudah menerima bantuan sosial BLT DD Tahap 3 baru sedikit. 

"Yang sudah menerima BLT DD Tahap 3 itu baru sedikit belum sampai separuhnya padahal memang penerima manfaat itu berjumlah 133 orang," imbuhnya.

Agus juga mengatakan bagi KPM yang belum menerima dana BLT DD Tahap 3 tersebut, bila sudah ada uangnya maka akan disalurkan, yah kemungkinan nunggu sekitar 2 (dua) bulan lagi, sekarang ini lagi fokus urusan ke Pilkada.

Sesudah urusan Pilkada selesai maka kami akan fokus untuk penyelesaian penyaluran BLT DD Tahap 3 sebesar Rp.600.000,- per KPM sedangkan untuk Banprov memang belum dibagikan, tapi sekarang tinggal nunggu sembakonya datang untuk dibagikan, lihat saja nanti," paparnya Kades Pasirsedang tanpa memberikan alasan kenapa menunda penyaluran dana BLT DD Tahap 3 tersebut.

Saat disinggung apakah Pendamping Desa dilibatkan dalam kegiatan penyaluran dana BLT DD Tahap 3 ? 

Agus mengaku soal pembagian BLT DD Tahap 3 memang pihak Desa Pasirsedang tidak memberikan informasi atau undangan ke Pendamping Desa karena dibagikannya sedikit, kecuali dibagikannya semua, baru dikasih tahu, karena kami anggap percuma tapi bukan berarti kita lepas tanggung jawab hanya dibagikan juga hanya sekedar simbolis saja.

Sedangkan soal paving block itu sebenarnya rumit bila dikatakan bahkan sudah ada temuan Inspektorat. Awalnya direncanakan dibangun di Kp Nambo Mesjid terus dialihkan ke Kp Geblug cuma oleh supplier bernama Wahyu belum dikirim paving block nya padahal sudah dikasih DP, "ucapnya.

Dijelaskan Agus, Supplier melibatkan persoalan paving block dengan pembangunan jembatan beton Leuwi Reunghas yang pembiayaan nya membengkak tidak sesuai SPJ. Urusan pembangunan jembatan beton tersebut itu memang lepas kontrol dari saya karena sudah diborongkan ke saudara Lurah Wahyu namun walaupun demikian saya ucapkan terima kasih karena sudah membantu," tuturnya.

Hal berbeda dikatakan Ages selaku Kaur Umum Desa Pasirsedang yang sudah mengklaim BLT DD Tahap 3 sudah beres dibagikan, seperti diberitakan sebelumnya.

"Terkait pembagian BLT DD baik Tahap 1, Tahap 2 dan Tahap 3 semuanya sudah beres dibagikan kepada 133 warga masyarakat selaku keluarga penerima manfaat," terang Ages saat dikonfirmasi di Kantor Desa Pasirsedang, Sabtu (28/11/20).

Sedangkan untuk paving block itu nanti akan dibangun dari Dana Desa Tahap 3 (tiga) bukan dari DD Tahap 1, hanya saat ini belum ada pencarian.

Dikatakan Ages, Adapun soal pasir sejak beberapa bulan lalu ada di lokasi karena semata-mata untuk persiapan saja karena disaat musim hujan seperti sekarang ini dikhawatirkan sulit untuk pengangkutannya, jika pasir tersebut sudah habis akibat air hujan maka siap-siap untuk nombok.

Perlu diketahui, memang ada pembangunan fisik dari DD Tahap 1 (satu) satu titik yaitu jembatan di Kampung Leuwi Reunghas yang belum rampung namun hanya tinggal sedikit lagi, yah hanya sekedar merapihkan saja dan memang pemasangan prasasti pun belum terpasang.

Adapun soal ada informasi tentang adanya pungutan sebesar Rp.200.000,- per KPM itu tidak benar, itu adalah kebijakan dari penerima manfaat yang pernah dimusyawarahkan," tutupnya. (Iwan RN).