Perekonomian Masyarakat Hancur Karena Pandemi Covid 19,

Pemerintah mengajak berjuang bersama memutus mata rantai penyebarannya. Kuningan, RN Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumka...

Pemerintah mengajak berjuang bersama memutus mata rantai penyebarannya.

Kuningan, RN

Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global. Yang di umumkan Rabu (11/3/2020) lalu, Oleh Direktur jenderal Kesehatan Dunia (WHO),Tedros Adhanom Ghebreyesus, di kantor pusat WHO Jenewa.

Semenjak itu hampir semua negara disibukan untuk mengantisipasi dan memutus mata rantai penyebaran Covid 19, berbagai cara dilakukan untuk melindungi rakyatnya, temasuk negara kita Republik Indonesia.

Pemerintah Indonesia dengan berbagai cara terus di upayakan untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran virus yang mengguncangkan dunia itu, dari mulai mengharuskan warganya untuk melindungi diri dengan menerapkan protokol kesehatan sepeti harus pake masker, sering cuci tangan dan jaga jarak, bahkan menerapkan PSBB, PPKM mikro, vaksinasi, hingga PPKM darurat. Untuk PPKM darurat  saat ini di berlakukan untuk wilayah Jawa dan Bali. PPKM darurat dengan aturan aturan yang di tetapkan pemerintah, lebih ketat dari PPKM mikro.

PPKM darurat yang kali ini di terapkan, berlaku untuk semua wilayah pulau Jawa dan Bali termasuk di dalamnya Kabupaten Kuningan. Di Kabupaten Kuningan, penerapan PPKM darurat terus di jalankan, tapi melihat anggka kasus terkonfirmasi dan tingkat kematian akibat virus Covid 19 terus meningkat, untuk menyikapi hal tersebut akhirnya Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, SH., MH melaksanakan Rapat Koordinasi bersama Forkopimda Kabupaten Kuningan terkait tindak lanjut PPKM Darurat di Kabupaten Kuningan, Senin (12/7/2021) di Ruang Rapat Linggarjati. 

Pada kesempatan tersebut Bupati menyampaikan, dengan meningkatnya kasus covid-19 di Kabupaten Kuningan dari waktu ke waktu, untuk itu, memutuskan akan dilakukan penyekatan yang dimajukan mulai dari pukul 14.00 siang sampai pukul 05.00 pagi. Itu semua sudah di terapkan sejak Selasa(13/7/2021) kemarin, rencananya sampai Selasa (20/7/2021). 

Mobilitas warga semakin di batasi begitu juga putaran roda perekonomian sangatlah terbatas.

Pelaksanaan PPKM darurat yang di perketat dan penyekatan yang di majukan masih berjalan dengan baik sampai saat ini Minggu (18/7/2021). Dan sambil di barengi dengan dengan percepatan Vaksinasi keseluruhan masyarakay, yang melibatkan seluruh unsur termasuk TNI dan Polri.

Pelaksanaan PPKM darurat yang di perketat saat ini, menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Karena di Sadari atau tidak, pandemi membuat perekonomian masyarakat ancur, apalagi dengan PPKM darurat yang di perketat jadi tambah ancur, terutama pada masyarakat menengah kebawah, dampaknya sangat dahsyat.

Tapi hal itu terpaksa di lakukan pemerintah dengan tujuan menekan angka terkonfirmasi dan tingkat kematian akibat virus Covid 19.selain itu pemerintah tak henti henti mengajak seluruh masyarakat untuk bersama sama secara gotong royong memutus mata rantai Covid 19.seperti yang tersebar di beberapa grup WhatsApp dan media sosial tentang ajakan bupati terkait hal tersebut.

"Tentu berat untuk kita semua untuk melaksanakan PPKM ditengah situasi ini, secara pribadi saya sangat tidak ingin merampas kebebasan kita semua, saya juga tidak ingin melarang orang berjualan dengan waktu normal, tapi saya melarang orang berkerumun. Saya mohon mari kita berjuang untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Kabupaten Kuningan." Ungkapan kata kata Bupati Kuningan H.Acep Purnama,SH.,MH. Yang tersebar di  media sosial dan grup WhatsApp.

(Saepul RN).

Dari berbagai sumber