Dihadapan Anak Dibawah Umur,,Ibu Rumah Tangga Dianiaya Malam Hari

PelalawanRiau,RN Seorang ibu rumah tangga Yuniria Zai (30) Th  diduga mengalami tindakan penganiayaan didalam rumahnya sendiri Jumat 23 Juli...

PelalawanRiau,RN

Seorang ibu rumah tangga Yuniria Zai (30) Th  diduga mengalami tindakan penganiayaan didalam rumahnya sendiri Jumat 23 Juli 2021 sekira pukul 10 malam di perumahan karyawan Extaste RT RW 02/03,Desa Talau kec pangkalan kuras kab Pelalawan Riau.

Tak terima istrinya dianiaya,(barani lase) bersama istrinya datangi Polsek pangkalan kuras Sabtu 24 Juli 2021untuk meminta perlindungan hukum, selanjutnya salah seorang polisi membawa istrinya ke puskesmas setempat untuk dilakukan visum.

Usai di visum, istri saya langsung diminta keterangan oleh penyidik, setelah selesai dimintai keterangan, kami diperbolehkan pulang dengan membawa selembar kertas yang diketahui surat pengaduan dugaan tindak pidana penganiayaan,"kata lase sambil melihatkan surat pengaduan tersebut kepada awak media.

Pelaku dugaan penganiayaan ini diketahui seorang laki laki paro baya berinisial HS alias Ama fito Laia yang berprofesi sebagai kontraktor disalah satu perkebunan sawit di daerah pangkalan kuras

Akibat penganiayaan ini korban mengalami suara tidak normal dan luka memar merah di leher kiri sehingga korban susah menelan makanan dan minum karena tenggorokan merasa perih dan sakit,"jelas korban saat dimintai keterangan awak media beberapa hari yang lalu.

Diceritakan Suami korban (Barani Lase) "dugaan Pengniayaan yg dialami istrinya sudah pernah dimediasikan (31/07/2021) di Rumah (Menimar Hulu) seorang Pendeta (GPI),acara mediasi itu juga dihadiri beberapa orang diantaranya: Ketua Serikat REFAN HULU ( SPMM ) estt 5 Musimmas, dan ( Maret Daeli ) dan Gurujemaat ( BNKP) Bapak ( AYEDI HULU ) serta Bapak ( AMABOI HULU ), namun tidak ada Penyelesaian.

Selanjutnya Mediasi Keduakalinya dilakukan dirumah yulianus talaumbanua  (06/08/2021), meskipun pelaku sudah mengakui perbuatannya dan meminta maaf pada keluarga kami,namun belum  juga ada kesepakatan Penyelesaian, hal ini dikarenakan pelaku penganiayaan' menolak biaya pengobatan dan kerugian kami," kata suami korban.

Suami korban sangat menyayangkan perbuatan si pelaku ini, selain menganiaya istrinya,pelaku juga diduga melecehkan istri nya, dengan menyebut "babi" kau, kalau kau ga sanggup bayar utang ganti aja dengan tubuhmu satu malam," kata korban. 

Hanya gara gara utang nya sama,HS,alias Ama fito dia tega  mengucapkan kata"jorok di depan umum dngan pelecehan seksual kepada istri saya (korban)YUNIRIA ZAI,"masih ad gaji saya yg belum di bayar Ama fito Laia, saya dan Ama fito sama"hutang,jadi entah kenapa dia melakun hal seperti ini seperti orang mabuk,"

,ucap_yuniria zai,

Saat ditanya awak media,Darwin lase usia 10 tahun anak kandung korban menceritakan apa yang dialami ibunya, "iya pak Saat itu Leher Mama Di CEKIK, tangan Mama Saya di tarik, Mama Lari Lah Mama Menghindar Lah ma, apalagi Bapak Gak ada di Rumah, ujar darwin memperagakan ucapannya saat kejadian itu

"Kini kondisi anak saya troma dan ketakutan ketika melihat orang berbadan tegap bertamu ke rumah saya dia ketakutan, saya kwatir kejadian ini menggangu mental anak saya, karena mereka cekik istri saya dihadapan anak kandung saya yang masih dibawah umur, sungguh biadab prilakunya,"ujar suami korban dengan nada kesal.

Ditambahkannya, ketika terjadi dugaan penganiayaan saya tidak berada dirumah,untungnya ada tetangga saya yang cukup baik,dan  melerai penganiayan ini, kalau tidak mungkin istri dan anak saya sudah remuk dibuat pelaku ini,,"demikian disampaikan suami korban kepada awak media (10/8/21)

Diakui barani lase,dia pernah  menghubungi penyidik Polsek pangkalan kuras, menurut penyidik, terlapor tidak mengakui perbuatan penganiayaan itu,maka untuk itu kita akan panggil amakia yang diakui terlapor saksi yang meringankan dirinya,"kata barani lase menjelaskan ucapan penyidik Polsek pangkalan kuras (12/8/22)

Kini korban dan suaminya berharap kepada pihak kepolisian khusus Polsek pangkalan kuras menangkap pelaku penganiayaan ini, karena sampai saat ini kami sekeluarga merasa tidak nyaman didalam menjalankan aktivitas sehari-hari, apalagi slogannya polri: melindungi mengayomi masyarakat sepenuh hati,."demikian harapan korban.hingga berita ini dilansir pihak terkait lainnya belum dapat dikonfirmasi.(Kumbang)