Gelar 10x Sidang Sengketa Tanah diduga Ada Mafia, Penggugat Hj. Ani Kordinasi LP ke Polres Sukabumi Kota

Sukabumi, Radar Nusantara Hj. Ani Kartini sebagai korban penggugat pemilik tanah sedang berkordinasi dengan kesatuan aparat penegak hukum (A...

Sukabumi, Radar Nusantara

Hj. Ani Kartini sebagai korban penggugat pemilik tanah sedang berkordinasi dengan kesatuan aparat penegak hukum (APH) Reskrim Polres Sukabumi Kota mengenai sidang kasus sengketa tanah yang di gelar ke sepuluh (10) kali sidang di pengadilan negri (PN) Sukabumi Kota tidak kunjung tuntas menemui titik terang, diduga ada permainan sindikat mafia peradilan hukum tanah yang mencoba menghambat dalam kasus sidang sengketa tanah tersebut. Senin (18/21) 

Menurut Hj. Ani Kartini sebagai penggugat dan tergugat atas nama M. Ridwan sampai ke sepuluh 10 kali gelar sidang dalam kasus sengketa tanah tersebut tidak dihadirkan di depan majelis hakim pengadilan negri (PN) Sukabumi Kota untuk umum. Ada apa ini ANEH??

Hj. Ani Kartini ketika berada di Polres Sukabumi Kota menerangkan kepada Radar Nusantara, kami sebagai penggunggat sedang kordinasi ke Unit II Reskrim Polres Sukabumi Kota untuk laporan polisi (LP) terhadap Tergugat atas nama M. Ridwan yang diduga perampasan/ penggelapan atau perusakan lahan dilokasi sengketa tanah tersebut yang saat itu masih gelar sidang sedang berjalan di pengadilan negri PN Sukabumi Kota.

"Sedangkan dari kepemilikan atas tanah saya Hj. Ani Kartini berdasarkan bukti atas hak Akta Jual Beli Nomor: 98/JB/05/III/1999 Tanggal 09-03-1999 yang dibuat dan ditanda tangani pada hari Selasa 09 Maret 1999 oleh Camat Kecamatan Baros, dan sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara atau PPATS yang bernama Drs. Endang Somantri." ungkapnya

Selanjutnya ditambahkan keterangan Hj. Ani Kartini, pada tahun 1999 Transaksi Jual Beli-pun dibuatkan AKTE dalam Akta Jual Beli tersebut dihadapan Camat Baros, Endang Somantri, karena pada saat itu Kelurahan Limus Nunggal masih wilayah Kecamatan Baros. Nomor AJB : 98/JB/05/III/99 Pada tahun 2001, dan wilayah tersebut akan dibangun Jalan Jalur Lingkar Selatan, Sukabumi Kota. Saat itu dari seluas 1.250 M2 milik saya Hj. Ani Kartini terkena Pembebasan oleh Panitia Pengadaan Tanah Instansi Pemerintah seluas 850 m2.

"Sedangkan ketika Dana Pembebasan Tanah saat itu dari pihak panitia PU Propinsi sebagai pembeli diserahkan kepada saya Hj. Ani Kartini sebagai pemilik atas lahan tanah tersebut, Artinya karena saya Hj. Ani Kartini sebagai pemilik yang sah demi hukum, dan tersisa jadi 2 blok. Diantaranya satu blok seluas 30 m2 oleh saya Hj.Ani diberikan kepada teman. Sedangkan satu blok lagi seluas 385 m2 tetap milik saya Hj. Ani Kartini dan tanah itu di pelihara oleh saya ditanami Padi. Tanah tersebut seluas 385 m2 dengan Nomor SPPT 387 Kelurahan Limus Nunggal." jelasnya

HMH