Diduga Masa Tunggu Iddah Belum Selesai Oknum Kuwu Lakukan Pernikahan

Cirebon,RN Cukup miris belum genap masa iddah-nya baru 3 Bulan kurang dari 4 Bulan 10 Hari ditinggal mati suaminya, seorang oknum Kuwu sesat...

Cirebon,RN

Cukup miris belum genap masa iddah-nya baru 3 Bulan kurang dari 4 Bulan 10 Hari ditinggal mati suaminya, seorang oknum Kuwu sesatus panutan masyarakat disalah satu desa Kab. Cirebon lakukan serangkaian pernikahan dengan seorang pria idamannya.

Sebut saja inisial R. Selaku panutan masyarakat didesanya karena tidak tahan setatus sebagai janda kembang.  Saat menemukan pria pilihannya dan meminta untuk nikah, tanpa memikirkan hal lain diiringi restu orang tuanya segera mendatangi kiyai tetangga desa untuk menikahkannya.

Kiyai Kodir, selaku pelaksana pernikahan membenarkan Hari Sabtu malam Minggu tepatnya usai ba'da Isya' kedatangan dua mempelai dengan didampingi wali dan beberapa saksi meminta pihaknya untuk menikahkan kedua mempelai dimaksud.

Atas dasar persyaratan pernikahan yang menurutnya sudah sesuai aturan agama, tanpa menuggu waktu lama pihaknya menikahkannnya. " Kami lakukan pernikahan atas dasar keinginan kedua pihak tentunya dengan berbagai persyaratan serta melanpirkan beberapa dokumen pribadi, " ujar Kiyai Kodir kepada media Selasa (14/12/2021) ditempat kediamannya.

Namun menurutnya, usai malam pelaksanaan prosesi pernikahan, kurun waktu satu hari besoknya ada yang datang katanya mengaku dari pihak desa setempat, bertujuan untuk mengklarifikasi informasi adanya pernikahan antara oknum kuwu dengan pria yang berasal dari pulau Sumatra. Dan ditegaskannya bahwa mempelai perempuan saat sekarang masih dalam masa iddah.

" Pelaksanaan pernikahannya sah karena sudah memenuhi persyaratan. Akan tetapi setatus pernikahannya tidak sah " kilah Pria yang usianya 100 Tahun lebih itu.

Dan dikatakannya, kalau dalam perjalanan kedua mempelai itu kemudian dikarunia anak (perempuan) kelak pada saat akan melaksanakan pernikahan sebagai walinya bukan bapakanya melainkan wali hakim.

Menukil pernyataan Dr. Abdullah Al-Faqih dalam Fatwa Syabakah Islammiyah. Menyatakan, tidak diperbolehkan bagi seorang lelaki untuk melakukan akad nikah dengan wanita yang sedang menjalani masa iddah setelah pisah karena ditinggal mati suaminya. Ulama bersepakat bahwa nikahnya batal dan wajib segera dipisahkan.

Dan menurutnya, Ibnu Qudamah mengatakan. Apabila ada orang yang menikah wanita yang sedang menjalani masa iddah, sementara mereka tahu bahwa saat itu (siwanita) sedang menjalani masa iddah, dan mereka paham bahwa menikah ketika masa iddah adalah haram, maka kedua orang itu dihukumi sebagai orang yang berzinah. Dia berhak mendapatkan hukum zinah dan siwanita tidak berhak atas mahar yang diberikan. 

Sementara, kuwu berinisial R saat ditemui dikantornya tidak ada ditempat. Menurut staf yang ada mengatakan, bahwa Ibu Kuwu dari pagi sampai saat ini belum keliatan, kemungkinan besar lagi ada kegiatan diluar kantor. (hasan)