Ketua Poktan Sri Mukti Dijanjikan Lahan RMU Oleh Pegawai DPKP Pandeglang

Pandeglang, RN  Rencana pembangunan Rice Milling Unit (RMU) di Desa Cikuya Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang yang didanai dari DAK AP...

Pandeglang, RN 

Rencana pembangunan Rice Milling Unit (RMU) di Desa Cikuya Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang yang didanai dari DAK APBD Pemkab Pandeglang Tahun 2022 sebesar Rp 180 juta namun amat disayangkan program swakelola tersebut hingga kini belum juga direalisasikan lantaran belum tersedianya lahan untuk pembangunan gedung RMU.

Adalah Kana (56) selaku Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sri Mukti membenarkan saat ini pembangunan RMU belum direalisasikan lantaran terkendala ketersediaan lahan. 

"Saat ini gedung RMU belum bisa dipastikan pembangunannya lantaran terkendala ketersediaan lahan karena baik dari saya sendiri maupun dari anggota Poktan tidak memiliki lahan meskipun lahan untuk gedung yang diperlukan hanya sekitar 8 x 12 meter saja," ungkap Kana warga Desa Cikuya di kediamannya Kp Kiara RT RT 019/04, pada Kamis (18/8/22) lalu. 

Sebelum pengambilan uang di Bank, kata Ketua Poktan Sri Mukti, sudah disampaikan kepada Ukun (UN) bahwa kami tidak sanggup, karena tidak punya lokasi untuk pembangunan gedung RMU namun bila Pak Ukun bisa ngadain, ya tidak apa apa dan saat itu Ukun berjanji bahwa lokasinya akan dibelikan.

"Sekarang ini meskipun Ukun sudah berjanji mau beli tanah tapi nyatanya belum dapat, jadi pembangunan RMU itu tertunda lantaran terkendala lahan sementara Ukun gak ada kabarnya", imbuhnya. 

Dana untuk pembangunan gedung RMU dan lamporan atau jemuran padi dari Tahap 1 sudah diambil dari Bank sebesar Rp 126 juta pada Rabu tanggal 10 Agustus 2022.

"Usai ambil uang di Bank terus kami kumpul di Cibungur dan uang tersebut di oper alih kepada pihak CV secara langsung senilai Rp 110 juta dengan bukti kwitansi dan sisanya Rp 16 juta dipegang sama Ukun. Setelah orang CV pulang, kemudian dari total uang Rp 16 juta diberikan oleh Ukun Rp 10 juta kepada saya dan saya juga disuruh menyerahkan uang kepada Hendi sebanyak Rp 2 juta, yang Rp.5 juta simpan untuk saya dan Rp 3 juta untuk Sekertaris dan bendahara kelompok tani sisanya untuk ngopi", kata Penghulu Kana. 

Keesokkan harinya, kata Kana, datang Hendri selaku PPL dan Nurdin Suhendi alias Hendi asal Desa Weru, pada saat itu, uang dibagikan lagi untuk PPL Rp 500 ribu, untuk Kades Rp.500 ribu dan untuk 2 orang lagi masing masing 1 juta,"paparnya tanpa menyebut nama yang dimaksud. 

Terpisah, Rohayat Harun saat dikonfirmasi mengatakan bahwa benar dana untuk pembangunan gedung RMU sudah diserahkan kepada pihak CV.

"Uang untuk pembelian bahan material pembangunan gedung RMU kegiatan DAK TA 2022 sudah diserahkan kepada Pak Novi selaku pihak CV asal Pandeglang sebesar Rp 110 juta", jelasnya Rohayat Harun yang akrab disapa Ukun.

Ukun mengaku salah satu pegawai Honor di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan membenarkan akan membantu pengadaan lahan untuk pembangunan RMU 

"Sekalian membantu orang, tadinya saya akan bantu menyediakan tanah 1000 m2 meter untuk kepentingan gedung RMU dengan sumber dananya dari saya sendiri karena ketua Poktan tidak memiliki lahan. Adapun dana Rp 10 juta yang dipegang Pak Kana itu untuk cadangan kerja sedangkan Rp 6 juta yang dipegang saya itu untuk gambar dan biaya pendampingan,"pungkasnya. (WAN).