Danrem 063 : Sistem Pertahanan Indonesia Adalah Sistem Pertahanan Semesta

Cirebon, RN - Dihadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Danrem 063/ Sunan Gunung Jati menyampaikan bahwa, sis...

Cirebon, RN - Dihadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Danrem 063/ Sunan Gunung Jati menyampaikan bahwa, sistem pertahanan Indonesia adalah sistem pertahanan semesta, dimana untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik  Indonesia (NKRI) merupakan tanggung jawab seluruh warga indonesia.

" Untuk berjuang tidak harus dengan mengangkat senjata. Masyarakat dapat berjuang untuk NKRI dapat dilakukan dengan profesinya masing-masing, TNI, POLRI, Dokter, Guru, Tukang Masak dan lainnya. Semua dapat ikut dalam perjuangan sesuai dengan kemampuan mereka," kata Danrem 063/ SGJ Kol Inf Danny Rakca SAP MHan, sebagai Pamateri dalam kegiatan Pelaksanaan PKKMB Tahun ajaran 2022/2023, baru-baru ini dilingkungan Kampus Unswagati Cirebon.

Materi dalam makalah mengambil tema Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, serta Pembinaan  Kesadaran  Bela Negara dalam kegiatan Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) itu, Danrem 063/SGJ mengatakan. Bahaya yang dimilik Bangsa Indonesia saat ini tidak hanya dari bahaya luar negeri namun ada juga dari dalam negeri.

"Bahaya dari luar negri menggunakan perang yang kini dikenal dengan Proxy War, yang merupakan sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi resiko konflik langsung yang beresiko kehancuran fatal. Yang bertujuan untuk melemahkan bahkan menghancurkan persatuan dan kesatuan Bangsa," terang Danrem 063.

Sementara, kembali Beliau meneruskan. Bahaya dari dalam akan timbul dari golongan yang tidak cinta tanah air, yang tidak setia kawan dan merasa tidak mendapatkan keadilan oleh bangsa ini, campur tangan pemerintah dalam menegakkan keadilan dan keutuhan NKRI sangat besar dengan mengeluarkan peraturan dan perundang-undangan yang bijak. Dibuat benar-benar untuk kedaulatan NKRI bukan untuk kepentingan golongan tertentu.

Kembali, Danrem mengingatkan. Kepada para Mahasiswa untuk bijak dalam menggunakan medsos, teliti dan responsif dalam menghadapi berita-berita yang beredar, khususnya yang dapat mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa. "Untuk itu mari kita bersama-sama dalam menghadapi bahaya yang ditimbulkan oleh bahaya medsos." ajak Danrem 063 itu.

Dan menurutnya. Generasi muda termasuk mahasiswa harus mengambil peran serta dalam bela negara yang diawali dari kesadaran, peduli, cinta tanah air dan menjadi penetralisir jika ada pihak yang berupaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa sesuai nilai-nilai Pancasila. Dan bagi generasi muda bentuk bela negara tidak hanya menjadi anggota TNI tetapi dapat diwujudkan melalui mengembangkan keahliannya seperti, kemampuan IT dalam mendukung Sistem pertahanan atau kelancaran modernisasi  sistem alutsista.  

Sementara, usai memberikan materi. Ucapan Terimakasih dari Rektor Unswagati Prof. DR. Drs. H. Mukarto Siswoyo M.Si.,  dan BEM Unswagati  kepada Danrem 063/SGJ dalam penyampaian materi kepada mahasiswa diselingi isu-isu Global yang dikemas dalam narasi IT berbasis Video yang informatif dan Interaktif sehingga semakin menambah wawasan Mahasiswa-nya. (hasan/ penrem 063)