Ada Apa ??? Proyek Jembatan Kacci-kacci Desa Aeng Towa, Menuai Sorotan Publik

Takalar, RN Hiruk pikuk pasca Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak dibeberapa daerah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Takalar telah...

Takalar, RN

Hiruk pikuk pasca Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak dibeberapa daerah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Takalar telah berlalu. Kali ini masyarakat dikagetkan dengan  hasil proyek pembangunan yang dinilai tidak sesuai petunjuk teknis dan peraturan perundang-undangan, sehingga menuai sorotan publik.

Pasalnya, anggaran yang digunakan cukup besar dan tak tanggung-tanggung Bantuan dari Kementerian Desa ditambahkan lagi anggaran dari Dana Desa anggaran tahun 2022. Seyogyanya anggaran tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk sebesar-besar bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat desa.

Diketahui, Proyek Bantuan Pembangunan, Pengembangan Rehabilitasi Jalan Kawasan Pedesaan (Swakelola) tahun anggaran 2022 yang bersumber dari Bantuan dari Kementerian Desa senilai Rp. 300 juta dan anggaran dari Dana Desa senilai Rp. 100 juta dengan total senilai Rp. 400 juta.

Ironinya, proyek Pembangunan Jembatan Kacci-kacci sepanjang 27 meter yang berada di Dusun Sagge Bongga saat ini sangat lambat dan belum juga selesai. Diduga ada apa dengan proyek tersebut, entah anggaran kemana dipergunakan untuk kegiatan diluar dari rencana peruntukkannya.

Selain itu, penggunaan anggaran diduga tidak sesuai spesifikasi RAB dan volume pelaksanaan pekerjaan  dinilai sangat lambat. Nampak hal ini sesuai pantauan awak media ini, tepatnya di Dusun Sagge Bongga Desa Aeng Towa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar, Senin 20/12/2022.

Hal ini diungkapkan salah seorang warga masyarakat Desa Aeng Towa namanya tidak ingin dipublikasikan dan juga pendamping desa yang sempat ditemui oleh awak media ini, dikonfirmasi terkait hal tersebut, membenarkan atas Proyek tersebut, dimulai bulan September 2022 lalu, seharusnya sudah selesai diakhir bulan ini, Sabtu 18/12/2022.

Dirinya juga menyampaikan, bahwa keterlambatan alias lambatnya proyek tersebut, olehnya beberapa waktu lalu Plt. Kades Aeng Towa, diduga sibuk Pilkades. Sehingga pengadaan bahan material kadang lambat dan belum ada serta pendamping desa selalu mendesak, terlebih lagi ditambah penyebab faktor cuaca.

Proyek pembangunan yang menjadi otoritas penanggung jawab penuh dalam hal ini adalah Plt. Desa Aeng Towa, diduga lebih memprioritaskan pasca Pilkades. Nampak di lokasi spesifikasi tehnis RAB proyek pembangunan jembatan, diduga tidak sesuai petunjuk tehnis pelaksanaan pekerjaan.

Sementara itu, Eks Plt. Kepala Desa Aeng Towa Ashar Sahruna, S.Stp., selaku pengelolah anggaran, yang  dihubungi melalui akun no. whatsappnya. Sampai berita ini diturunkan belum juga memberikan penjelasan terkait hal tersebut dan merasa enggan serta mengabaikan awak media ini.

( Rahmat )