Kapolda Sulsel Lantik Sejumlah Bintara Polri Baru

Makassar, RN Beberapa waktu lalu Kapolda Sulsel melantik sejumlah siswa-siswi calon menjadi Bintara Polri baru. Sebanyak 498 siswa-siswi tel...

Makassar, RN

Beberapa waktu lalu Kapolda Sulsel melantik sejumlah siswa-siswi calon menjadi Bintara Polri baru. Sebanyak 498 siswa-siswi telah dilantik menjadi Bintara Polri, agar menjadi pelayan bagi masyarakat, bertempat di SPN Batua Polda Sulsel.

Pelantikan tersebut dihadiri Wakapolda Sulsel, Wakapolda Sulbar bersama PJU  Polda Sulsel beserta jajaran lain di Bhayangkari, Irdam XIV/Hasanuddin beserta orang tua siswa, Rabu 21/12/2022.

Dalam sambutan Kalemdiklat Polri yang dibacakan Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. Nana Sudjana, AS. MM., mengatakan, bahwa upacara ini menandakan telah berakhirnya seluruh rangkaian pendidikan dan pelatihan pembentukan Bintara Polri baru. Gelombang ke II Tahun Anggaran 2022, diselenggarakan di Sepolwan, Pusdik Brimob dan Pusdik Polair, Lemdiklat Polri serta di 31 SPN Polda.

"Selamat kepada para Bintara Remaja Polri yang telah berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian pendidikan pembentukan selama 5 bulan, pendidikan ini bukan akhir dari perjalanan, akan tetapi awal dari pengabdian kepada masyarakat dan Bangsa Indonesia dengan berbagai tantangannya", kata Kalemdiklat Polri, disampaikan Kapolda Sulsel.

Sebanyak 498 siswa yang dilantik ini merupakan Bintara Polri angkatan 48 di tahun anggaran (TA) 2022, para bintara ini terdiri 296 orang berasal dari Polda Sulsel dan 202 orang Polda Sulbar, ratusan bintara itu telah menjalani pendidikan selama lima bulan. Kapolda Sulsel juga mewanti-wanti para Bintara baru, agar menghindari kasus yang berkaitan masalah moral, gaya hidup hedonis dan etika perilaku yang menyakiti hati rakyat.

Lebih lanjut, dalam rangka mengembalikan dan meningkatkan kepercayaan publik, Polri menerapkan strategi Quick Wins Presisi, yang mana Polri harus terus berbenah, SDM-nya harus berkualitas, kinerja harus sesuai harapan rakyat. “Jika tidak, public trust akan menurun, tergerus, rakyat tidak percaya lagi pada Polisinya, terjadi fenomena civil obedience – rakyat tidak patuh dan melawan kepada Polisi", jelas Kapolda Sulsel.

( Rahmat )