SMPN 2 Klangenan Mencoba Membangun Budaya Peningkatan Mutu Pendidikan Berkelanjutan

Cirebon,RN Membangun mutu pendidikan merupakan usaha bersama dan terus-menerus semua komponen pendidikan. Budaya mutu dimulai dengan komitme...

Cirebon,RN

Membangun mutu pendidikan merupakan usaha bersama dan terus-menerus semua komponen pendidikan. Budaya mutu dimulai dengan komitmen mutu dari semua komponen sekolah, kerjasama, dan kepemimpinan yang kuat dalam sekolah.

"Ketiga hal ini mendorong setiap komponen sekolah untuk merealisasikan standar dan prinsip mutu dalam dinamika pendidikan." ucap Kepala Sekolah SMPN 2 Klangenan Cucu Hidayat SPd kepada media Jum'at (27/01/2023) diruang kerjanya.

Dan dikatakannya. Budaya mutu dan unggul nampak pada layanan pendidikan yang bermutu, maka komitmen yang dituntut dari setiap komponen pendidikan terutama komite sekolah, pendidik, peserta didik adalah berfikir dan bertindak menghasilkan yang terbaik, berorientasi kamasa depan, terbuka dan adaptif terhadap pemerubahan, melakukan penyempurnaan terus menerus, dan merubah cara pandang terhadap sesuatu.

"Berpikir dan bertindak menghasilkan yang terbaik menuntut perubahan mindset dari semua komponen sekolah, baik pimpinan sekolah, komite, para guru, dan peserta didik." ujar Cucu, Pria yang baru menjabat dalam hitungan hari itu.

Dijelaskannya. Saat ini pihaknya sedang mengupayakan yang terbaik dari Parkin (Perjanjian Kinerja) yang dicanangkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Cirebon itu. Karena menurutnya, sekolah SMPN 2 Klangenan salah satu sekolah siswanya diatas 750. Seperti diantaranya, Tentang keberadaan sarana prasaran baik WC, Wastafel dan Tempat sampah menyesuaikan dengan jumlah Rombel belajar, sekolah mengurangi sampah plastik, kemudian dengan pendidikan karakter seperti Budaya sambut siswa dan termasuk penerapan kurikulum merdeka-nya.

Untuk itu. Kembali meneruskan, peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang dilaksanakan secara dinamis dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan berbagai faktor yang berkaitan dengannya, dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Dan satu hal. Cucu mengatakan, penanaman nilai-nilai budaya dan karakter terhadap warga sekolah khususnya siswa upaya dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan. Berbagai kegiatan tersebut adalah kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian, kegiatan ekstrakurikuler, aktivitas pembelajaran di kelas, serta pengkomunikasian dengan pihak orang tua siswa.

"Pada prinsipnya, untuk mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai, setiap orang senantiasa berjuang terus menerus mencapai prestasi yang lebih tinggi. Sebab tuntutan kemampuan dan kinerja senantiasa berubah dan meningkat dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman." pungkasnya. *(hasan)*