Habiskan Anggaran Rp.190 Juta, Perkerasan Jalan di Banten Dua Tahun Belum Selesai

Pandeglang, RN  Pembangunan perkerasan jalan yang dilaksanakan di Provinsi Banten dengan volume 2 x 1.000 meter dari Dana Alokasi Khusus (DA...

Pandeglang, RN 

Pembangunan perkerasan jalan yang dilaksanakan di Provinsi Banten dengan volume 2 x 1.000 meter dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2021 Pemkab Pandeglang melalui Dinas Pertanian, hingga sekarang tidak kunjung selesai. 

Padahal proyek pembangunan perkerasan jalan yang dilaksanakan oleh Poktan Mekar Jaya di Desa Nanggala Kecamatan Cikeusik dibantu pengurus dan anggotanya dikabarkan didampingi "konsultan" yang menghabiskan anggaran sebesar Rp.190.000.000,- namun hingga dua tahun lamanya belum juga dirampungkan.  

Eman Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya mengaku bahwa perkerasan jalan ini sudah selesai tinggal nunggu pemadatan,

"Alhamdulillah pembangunan perkerasan jalan usaha tani sebagai lanjutan pekerjaan Tahun 2021sudah selesai tinggal pemadatan dan didampingi Konsultan, tetapi sebenarnya ini bukan perkerasan tapi hanya rehabilitasi atau normalisasi saja, hanya kalau di anggaran itu adalah perkerasan dengan total panjang 1.000 x 2 meter", ungkapnya Eman Ketua Poktan Mekar Jaya saat dikonfirmasi di Kp. Sukajaya Desa Nanggala, Kamis (15/6/2023). 

Eman menjelaskan kalau yang dikerjakan di Kp. Sukajaya ini dengan volume 320 x 2,5 meter atau 400 meter dengan menghabiskan batu 25 mobil, sedangkan di lokasi yang sebelumnya yaitu di Kp Sukajaya Sabrang menghabiskan batu sebanyak 38 mobil atau dengan panjang 2 x 600 meter walaupun sebenarnya pada LPJ dibuat Tahun 2021 tetapi dikerjakan fisiknya selesai tahun 2023 ini. 

Lebih lanjut, Eman menjelaskan bahwa untuk setiap pembelian batu per mobil sebesar Rp.900.000,- tanpa dihitung kubikasi,

"kami tidak menghitung kubikasi untuk setiap pembelian batu dari suplayer tetapi hanya berdasarkan ritasi dengan hitungan Rp.900.000,- per mobilnya adapun untuk biaya ongkos pekerja adalah Rp.15.000,- untuk per meternya", imbuhnya.

Adapun hingga dua tahun perkerasan tak kunjung selesai karena terkendala pengangkutan material ke lokasi yang pertama di Kp Sukajaya Sabrang, kalau pengangkutan material batu ke Kp.Sukajaya lancar tidak ada masalah, untuk pekerjaan sekarang saya anggap sudah selesai, bila harus menambah material batu dan pemadatan uangnya sudah habis, akan tetapi ini sudah menjadi resiko saya sebagai ketua kelompok tani penerima program dan saya masih nunggu pekerjaan pembangunan perkerasan punya kelompok tani yang lain yang belum selesai," terangnya. 

Sementara, Sardan Ketua RT 01/05 Kampung / Desa Cihanjuang mengatakan bahwa pekerjaan perkerasan di Kp Sukajaya itu tidak diberikan ongkos kerja, 

"saya dengan warga Kp. Cihanjuang berjumlah sekitar 20 orang bergabung dengan warga Kp. Sukajaya turut membantu pemasangan batu selama dua hari tanpa diberikan ongkos kerja karena Pak Eman itu minta ikhlas ridho nya dan minta tolong ke warga Kp Cihanjuang untuk gotong royong karena jalan tersebut juga dipakai bersama yang jelas tidak dibayar",terang Sardan di kediamannya.

Pria kelahiran 74 ini menjelaskan bahwa proyek jalan itu bukan perkerasan awal, tetapi hanya perbaikan atau perehaban saja karena di badan jalan itu sebelumnya sudah ada perkerasan di jalan Kp Sukajaya Desa Nanggala Kecamatan Cikeusik yang menghubungkan dengan Kp Cihanjuang Desa Cihanjuang Kecamatan Cibaliung", pungkasnya. (Wan/Gus).