Soal Dugaan Pungli PKH BPNT di Desa Harapan Karya, Pendamping Jelaskan Begini ...!!

Pandeglang, RN  Terekspos viral soal dugaan pungli bantuan sosial PKH BPNT di Desa Harapan Karya Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Pr...

Pandeglang, RN 

Terekspos viral soal dugaan pungli bantuan sosial PKH BPNT di Desa Harapan Karya Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Provinsi seusai penyaluran pada Senin 19 Februari 2024 yang diduga dilakukan oleh Ketua Kelompok kepada sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) dengan dalih atas perintah Pendamping PKH namun hal itu dibantah keras oleh pendamping PKH BPNT.

Kepada media, Pendamping PKH Desa Harapan Karya, Umi Tawakal membantah soal dugaan pungutan dengan mengatakan bahwa tidak ada paksaan dan tidak potongan dalam penyaluran PKH BPNT. 

"Tidak ada paksaan, dan saya tidak pernah menekan apalagi memotong terus menyuruh bahkan catatan yang dibuat KPM pun saya juga tidak tahu, mungkin itu cuma ketakutan KPM salah hitung saja bagi yang ngasihnya." kata Umi Tawakal melalui telepon genggam.

Umi mengatakan bahwa baru setahun jadi pendamping PKH di Desa Harapan Karya, "saya jadi pendamping PKH di Desa Harapan Karya Kecamatan Pagelaran baru satu tahun menggantikan Pak Epul eh Pak Deden, adapun soal uang dari hasil kebijakan KPM PKH kelompok Uwar Musawar Rp.1.940.000,- yang dibagikan kemarin, saya menerimanya Rp.800.000,- ", jelas Umi Tawakal.

Umi mengatakan dari setiap penyaluran hasilnya bervariasi tidak segitu saja dan kebetulan data yang diterima bapak dari KPM itu nilai yang besar tapi kadang tidak segitu, terkadang  Rp.1.200.000,- terkadang Rp.1.500.000,- jadi KPM itu tidak cair semua karena yang tidak cair itu ada 10 orang, 15 orang dan terkadang cair semua intinya bervariasi.

"Dana yang terkumpul dari ketua kelompok Uwar Musawar itu untuk pihak desa, untuk pendamping, untuk ketua kelompok juga kita kasih sedangkan untuk pendamping mendapat Rp.800.000,- dari satu kelompok. Untuk Kepala Desa saya tidak mengetahui yang pasti sisanya untuk pihak Desa karena banyak yang membantu saat pencairan saat itu", jelasnya. 

"Untuk di Desa Harapan Karya ada 3 kelompok PKH BPNT dan uang terkumpul dari masing masing kelompok itu bervariasi, kadang saya dari kelompok timur ngasih Rp 500.000,- paling juga itu juga saya sama pihak Desa berbaginya dan saya ambil Rp.100.000,- dan itu hal adalah hal yang wajar sisanya saya kasih ke ketua kelompok dan ke desa," imbuhnya. 

Hal berbeda dikatakan Pendamping Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yakni Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Pagelaran, Irsyad yang menyampaikan belum pernah dilibatkan dalam musyawarah terkait pungutan tersebut.

"Saya selaku TKSK / pendamping BPNT, dalam hal ini (pungli) saya belum pernah mengadakan musyawarah terkait pungutan tersebut apalagi mengintruksikan. Hanya itu yg bisa saya sampaikan," pungkasnya singkat. *(Wan)