Bangunan RKB SDN Gombong 2 Retak, Selasar Ambrol, Pekerja Proyek Tinggalkan Utang

Pandeglang, RN  Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SD Negeri Gombong 2 yang didanai dari Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun Anggaran 2023 kondisi...

Pandeglang, RN 

Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SD Negeri Gombong 2 yang didanai dari Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun Anggaran 2023 kondisinya mengkhawatirkan padahal menghabiskan anggaran yang cukup fantastis dengan nilai Rp. 199 Juta lebih untuk satu ruangan. Meskipun bangunan baru saja selesai dikerjakan namun kondisinya terlihat usang dan sangat memprihatinkan.

Pantauan awak media, lokasi bangunan SD Negeri Gombong 2 terletak di Kp Pejuang Desa Gombong Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang nampak terlihat retak retak pada dinding bangunan baik didalam maupun diluar ruangan bahkan pada bagian selasar bangunan pada ambrol, Jumat (15/3/24). 

Kepala SD Negeri Gombong 2, Ipah Musripah, S.Pd.I melalui Asep Dedi, S.Pd.SD menyampaikan bahwa kondisi bangunan sekolah memang demikian adanya, "memang tak bisa kami pungkiri kondisi bangunan di SDN Gombong 2 ini walaupun baru selesai dibangun tetapi kondisinya mengkhawatirkan. Karena di wilayah kami termasuk daerah rawan gempa, tentu kami sangat khawatir ambruk bangunannya. Keretakan yang ada dinding bangunan dalam ruangan ini tembus hingga keluar ruangan bahkan keretakan terlihat disebelah kiri dan kanan juga", jelasnya Asep Dedi ke media RN, Jumat (15/3/24). 

Selain itu, kerusakan terjadi pada bagian selasar bangunan baik dibelakang, disamping kiri dan kanan serta pada bagian depannya sudah retak retak, padahal memang saat itu sudah diselesaikan tetapi nyatanya ambrol, katanya. 

"Untuk pemasangan kusen sudah terpasang tetapi masih pada bolong bolong kurang pas, lantai keramik juga kalau diinjak pada bunyi lantaran pemasangannya kurang baik dan asal jadi. Harapan kami agar pihak kontraktor segera memperbaiki bangunan yang rusak rusak atau dibenahi saja karena kami khawatir dan takut celaka karena daerah kami rawan gempa', tegasnya Asep Dedi. 

Asep Dedi menambahkan, kami juga menyarankan kepada para pekerja bangunan atau pemborong agar segera menyelesaikan urusan piutang kepada pedagang nasi yang hingga kini belum dilunasi.

Hal itu dibenarkan oleh Tasrem (60) salah satu pedagang nasi, Es dan makanan ringan di lingkungan sekolah. "memang benar para pekerja bangunan belum menyelesaikan piutang kepada saya dan juga ke teman saya bekas makan nasi dan lainnya. Pada awalnya pembayaran lancar tetapi pada akhir pekerjaan pembangunan gedung SD hingga sekarang gak ada kabar cerita lagi bahkan saat dihubungi oleh anak saya, nomor hp nya tidak aktif, "jelas Tasrem warga Kp Pejuang Desa Gombong. 

Nek Tasrem menuturkan utang yang ditinggalkan para pekerja dan Mandor Feri kepada saya sebesar Rp.930.000,- tetapi kalau ke pedagang lain tidak tahu jumlah piutangnya. "Saya minta utang itu segera dibayar karena terus terang modal saya kecil itupun dapat pinjam, bahkan saya selalu ditagih utang oleh tetangga sampai saya jual ayam untuk membayar angsuran utang. Sekarang utang saya ke warung warung tetangga macet gak ke bayar," kata Nek Tasrem dengan nada lirih. *(Wan).