Kasus Dugaan Korupsi Dana Bos Mencuat "Rotasi Kepsek Dolok Masihul Dengan Kepsek Tebing Tinggi Diduga Tidak Bermanfaat"

Tebing Tinggi, RN Kasus dugaan korupsi Dana Bos Pendidikan Provinsi Sumatera Utara tahun 2020 sampai dengan tahun 2022 bagai tidak kunjung t...

Tebing Tinggi, RN

Kasus dugaan korupsi Dana Bos Pendidikan Provinsi Sumatera Utara tahun 2020 sampai dengan tahun 2022 bagai tidak kunjung terselesaikan atau diperbaikan dan malah diduga menambah kasus dugaan korupsi ditiap tahunnya.

Kasus dugaan korupsi pengelolaan Dana Bos Dinas Pendidikan Provinsi Sumut itu menuai perhatian masyarakat dan Insan Pers sebab kasus dugaan korupsi ini masih selalu berjalan mulus, hal itu diduga akibat minim penindakan hukum atas pengembalian dugaan kerugian atau minim penindakan sebagai efek jera bagi Oknum Kepala Sekolah yang diduga sengaja bekerja seenaknya dengan memperkaya diri sendiri dan kelompoknya.

Tindakan pihak Dinas Provinsi Sumatera Utara dalam mengantisipasi atau perbaikan pun  diduga masih minim, terbukti dari hasil pemeriksaan BPK RI yang memuat hasil pemeriksaan tentang pengelolaan Dana Bos dibeberapa daerah selalu menghasilkan temuan dugaan ketidak sesuai peruntukan atau diragukan kewajarannya menjadi bukti tidak adanya perubahan kebijakan pihak Dinas Provinsi Sumut.

Dari hasil temuan menerangkan bahwa dugaan total kerugian keuangan daerah mencapai miliaran rupiah atas pengelolaan Dana Bos di wilayah Sumatera Utara yang tiap tahunnya diduga belum ada perbaikan pengelolaan Dana Bos itu.

Seperti halnya permasalahan pengelolaan Dana Bos kedua Kepsek SMA Negeri 1 Dolok Masihul dan Kepsek SMA Negeri 4 Kota Tebing Tinggi yang mendapat rotasi jabatan atau pindah sekolah juga belum menghasilkan perubahan. Dimana kedua Kepsek itu diduga masih sesuka hati dalam mengelola Dana Bos disekolahnya.

Dugaan pengelolaan Dana BOS sesuka hati itu begitu sangat kentara, hal itu bisa dilihat dari penyusunan administrasi dan penggunaan belanja Dana Bos yang diduga tidak sesuai dengan kenyataannya.

Menyikapi permasalahan pengelolaan Dana Bos itu, awak media mencoba mempertanyakannya pada Oknum Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kota Tebing Tinggi dan Kepala Sekolah SMA Negreri 1 Dolok Masihul atas manfaat dari Rotasi Jabatan itu melalui pesan whatshap dan konfirmasi surat tertulis.

Namun sampai berita ini dimuat, tidak satupun Oknum Kepala Sekolah yang berikan penjelasan terkait pengelolaan Dana APBD Provinsi Sumut yang diduga diragukan kebenarannya.

Menyikapi akan hal ini, salah seorang penggiat korupsi "Bang Candra" memberikan komentarnya pada awak media, menerangkan perlunya keterbukaan informasi publik dilingkungan Kepala Sekolah agar masyarakat tahu sebatas apa pengelolaan anggaran Dana Bos itu digunakan tepat sasaran agar masyarakat juga tahu sebatas mana pihak Dinas Provinsi dan Kepala Inspektorat Provinsi Sumut sudah melaksanakan kinerja.

Begitu juga tindakan Aparat Penegak Hukum yang diduga minim dalam melakukan penindakan dan pengembalian sebagai tindakan menyelamatkan kerugian keuangan daerah selama beberapa tahun ini. (S.Tambunan)