Proyek Pasar Kranji Tidak jelas berjalan,Akhirnya Pemenang tender terjerat Hukum.

KOTA BEKASI,RN Terbukti dari Pelimpahan berkas perkara penipuan, yang dilakukan tersangka I.H dan barang bukti diserahkan kepada pihak Kejak...

KOTA BEKASI,RN

Terbukti dari Pelimpahan berkas perkara penipuan, yang dilakukan tersangka I.H dan barang bukti diserahkan kepada pihak Kejaksaan Negeri Kota Bekasi oleh Penyidik Polrestro Bekasi Kota, dinilai berkas perkaranya telah lengkap atau P 21 di Gedung Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, Kamis, 4/7/2024.

Tersangka I.H, bahwa tersangka tidak ditahan oleh Penyidik Polres Metro Bekasi Kota. Saat diperiksa oleh tim jaksa dari Kejaksaan Negeri Kota Bekasi yang didampingi Penasehat hukumnya, Bambang Sunaryo, SH., ketika diminta komentarnya terkait penahan Kliennya I.H mengatakan, "Tidak ada komentar, apa komentari, ujarnya.

Perbuatan penipuan dan penggelapan yang diduga dilakukan tersangka I.H atas laporan Polisi dari berbagai pihak, pedagang, sub kontraktor dan lainnya dan bahkan laporan polisi dari mantan karyawannya sendiri sebagai Direktur Operasional. I.H di persangkakan sesuai pasal 378 dan 372 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Mangkraknya proyek revitalisasi pasar kranji baru antara Pemkot dengan PT. Annisa Bintang Blitar (ABB) sudah kompleks, dari kasus tersebut direktur PT. ABB, I.H yang menjadi tersangka kasus penipuan dan penggelapan  hingga proyek pembangunan Pasar Kranji Baru  tidak kunjung rampung atau terbengkali sampai sekarang

Proses pelimpahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) berjalan dengan aman dan lancar namun tersangka sendiri tidak mau memberikan tanda tangan Selanjutnya jika dibutuhkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan melakukan pemeriksaan tambahan terhadap perkara dimaksud untuk kemudian dapat dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Bekasi Kelas 1A Khusus.

Pendiri LSM Jedela Komunikasi (JeKo) mengatakan,.

Kepada Institusi lembaga penegak hukum, kususnya Kejaksaan Negeri Bekasi Kota, atas Penetapan tersangka oleh pihak kepolisian atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan yang dilakukan oleh direktur PT. Annisa Bintang Blitar (ABB) IH ditegaskan agar proses hukum ditegakkan sesuai norma hukum dengan asas praduga tak bersalah yang berlaku di Negara Republik Indonesia, demikian dikatakan oleh Bung Pepen Pendiri  LSM JeKo. (M.S).