Berkurangnya Hak Siswa dalam Sengkarut PIP di SMA Plus Al Barkah Pandeglang

Pandeglang, RN   Program Indonesia Pintar (PIP) telah menjadi inisiatif pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses pendidikan bagi siswa ...

Pandeglang, RN 

Program Indonesia Pintar (PIP) telah menjadi inisiatif pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses pendidikan bagi siswa dari keluarga tidak mampu dan untuk menekan angka peserta didik agar tidak putus sekolah, sebuah kalangan yang mempunyai keterbatasan dalam mengakses pendidikan. 

Program pemerintah ini bertujuan untuk menjamin hak pendidikan anak dari kelompok rentan yang dirancang untuk membantu anak anak usia sekolah dari keluarga miskin dan rentan miskin agar tetap mendapatkan layanan pendidikan namun faktanya berbeda, PIP dalam sengkarut di lingkungan SMA Plus Al Barkah Kabupaten Pandeglang hingga berkurangnya hak siswa.

Kepada media, salah satu wali siswa mengatakan bahwa ada hal yang tak lazim saat pengambilan PIP baik jumlah nominal maupun peruntukannya.

"Para wali siswa SMA Plus Al Barkah saat mengambil uang program Indonesia pintar tidak perlu ke Bank BNI, melainkan cukup di lingkungan sekolah saja yang dibagikan oleh salah satu dewan guru. Untuk siswa dari keluarga saya, diberikan oleh Pak guru berinisial Nd sebesar Rp 1.800.000,- kemudian dipotong sebesar Rp 150.000,- dengan dalih untuk pengganti biaya makan dan transportasi Rp 50.000,- sedangkan untuk biaya pengurusan ini itu Rp 100.000,- "ungkapnya sumber yang minta namanya dirahasiakan, ke awak media ini, Rabu (8/1/24). 

Selanjutnya, uang PIP yang tersisa Rp 1.650.000,- dipotong kembali oleh pihak sekolah dengan nominal Rp 700.000,- hal itu dibuktikan adanya kwitansi untuk iuran sekolah yang ditandatangani oleh bendahara berinisial RTM, bahkan saya merasa heran uang PIP untuk siswa berinisial M pada tahun sebelumnya hingga sekarang belum diberikan kepada siswa/wali siswa tanpa alasan yang jelas.

Tak hanya itu, ada salah satu wali siswa Kelas X yang uang PIP nya habis dipotong untuk iuran sekolah bahkan harus nambah dari kantong sendiri sebesar Rp 20.000,-

Perlu diketahui, kata sumber, pada Selasa tanggal 7 Januari 2024 sebelum pembagian dana PIP, ada guru yang mengirimkan pesan melalui WhatsApp yang mengundang wali siswa agar hadir di SMA Plus Al Barkah pukul 15.30 dengan catatan apabila tidak ada orang tua atau wali siswa penyaluran tidak dapat dibagikan.

"Sebagai wali siswa, saya mengucapkan terima kasih kepada dewan guru dan kepala sekolah telah memberikan pendidikan kepada anak didik, namun saya berharap agar pihak sekolah tidak melakukan pemotongan PIP tanpa persetujuan melalui musyawarah mufakat meskipun program tersebut dari pemerintah termasuk soal dana PIP untuk siswa yang belum disalurkan tahun sebelumnya minta direalisasikan,"harapnya. 

Terpisah, Tuti Alawiyah, SE Kepala SMA Plus Al Barkah saat hendak dikonfirmasi di lingkungan Sekolah tepatnya di Jalan Kamelangan Km 2 Babakan Sompok Cimanuk sedang berada diluar.

"Waalaikumsalam wr wb 

Alhamdulillah sehat bapak. 

Alangkah lebih baik nya mungkin bertemu saja ya pak ya. Saya tunggu di Al barkah sore ini pukul 17.00. ", kata Tuti Alawiyah melalui WhatsApp sekitar pukul 12.26 wib, Rabu (8/1/25).

Kemudian, Kepala SMA Plus Al Barkah menyampaikan permohonan maafnya dan hendak menyampaikan klarifikasinya di sekolah dengan mengundang beberapa pihak. 

"Maap bapak jika butuh klarifikasi kita bicarakan di sekolah dengan mengundang :

1. Ketua komite

2. Wali murid yang menerima PIP

3. Pihak Sekolah

 Kita agendakan hari sabtu saja.

Biar clear pak, tidak ada informasi yg tertinggal jika kita duduk bersama. Untuk pungutan tidak ada", tutupnya. (Red).