Yovie Anak Wartawan Senior Belitung, Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Belitung, RN      Yovie Agustian Putra Salah Satu Pegawai Lapas Kelas II Tanjung Pandan Belitung, menerima tanda penghargaan yang dise...

Belitung, RN    

Yovie Agustian Putra Salah Satu Pegawai Lapas Kelas II Tanjung Pandan Belitung, menerima tanda penghargaan yang diserahkan Menteri Hukum dan HAM Yasona Hamonangan Laoly, SH MSc Ph.D. Yovie salah satu dari Enam penerima penghargaan Pegawai Teladan Kemenkumham pada Upacara Peringatan hari Dharma Karyadhika Kemenkumham tahun 2017 di Jakarta.
     

Pria Kelahiran 3 Agustus 1990 yang merupakan Putra Bungsu dari pasangan Yustami dan Armi ini menerima Penghargaan langsung dari Menteri Hukum & HAM RI Bapak Yasonna Hamonangan Laoly SH, MSc, Ph.D di Kementerian Hukum & HAM belum lama ini.
    

Orang Tua Yopie yang juga berprofesi sebagai Wartawan Senior sebagai Ka. Perwakilan Media SKM Cakrawala di belitung ketika di temui dikediamannya mengatakan, “saya sangat bangga dan terharu atas penerimaan penghargaan langsung dari Mentri Kemenkumham atas prestasi saya. Harapan Saya sebagai orangtua adalah bekerjalah sebaik baiknya dan tunjukkan kemampuan serta berprestasilah terus sebagai Pegawai Lapas yang bisa jadi panutan bagi Kawan kawan dan Pimpinan,” kata Yustami kepada RN.
     

Pria yang akrab disapa Yovie ini menceritakan kepada Media  perihal prestasinya yaitu ketika berhasil menggagalkan masuknya Obat Berbahaya Jenis Tramadol atau dikenal dengan istilah Obat TM yang disembunyikan didalam Nasi bungkus oleh salah satu pengunjung Lapas di Tanjung Pandan. Sebelumnya ia juga berhasil menggagalkan pengunjung yang dicurigai membawa barang terlarang yang disembunyikan didalam celana dalam, 1 buah handphone di dalam plastik makanan dan 1 unit HP android LG yang disembunyikan salah satu pengunjung didalam lipatan koran, penemuannya itu hanya dalam waktu 12 hari kerja.
     

“Saya tidak menyangka mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari atasan bahkan dari Bapak Menteri, karena masih banyak yang jauh lebih baik dari saya. Saya yakinkan hati, ini tidak sebatas selembar penghargaan saja tetapi ini juga merupakan amanah dari Allah," ungkap Yovie. Pria berbadan tinggi tegap yang memiliki hobi membaca ini juga menceritakan tentang kondisi Lapas yang saat ini over kapasitas, hampir semua Lapas di Indonesia over Kapasitas, sehingga menyulitkan kami dan rekan rekan untuk menjalankan program pembinaan sesuai yang diharapkan UU Pemasyarakatan.
    

Tetapi ini tidak bisa menjadi alasan utama, kami tetap berupaya memberikan yang terbaik untuk Kementrian ini,bekerja maksimal dengan slogan Kami PASTI sesuai Perintah dari Bapak Menteri. Untuk di Lapas Tanjungpandan ada beberapa program pembinaan bagi WBP, diantaranya Pembinaan Kerohanian melalui Ceramah Agama, Taklim dan Shalat Berjamaah di Masjid At Taubah untuk yang muslim dan Kebaktian setiap hari minggu bagi yang Kristen, ada Pembinaan Pendidikan Kesetaraan melalui PKBM Pengayoman Belitung, tandas Yopie
    

Yopie nama akrab yang dipanggil Orang Tua serta Kawan kawannya, juga menuturkan “Saya sempat aktif di PKBM Pengayoman Belitung dan Alhamdulillah sempat mendapatkan penghargaan sebagai Tutor Berprestasi Paket C Kabupaten Belitung dan Provinsi Bangka Belitung. Selanjutnya Pada Hari Bhakti Pemasyarakatan tahun 2016 mendapatkan Penghargaan Pegawai Berprestasi dari Kepala Kanwil Kemenkumham Bangka Belitung,” tuturnya kepada Wartawan.
     

Selain berdinas aktif di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tanjungpandan, yovie juga aktif sebagai Relawan Pengajar di Indonesia Mengajar melalui Program Kelas Inspirasi. Sempat bergabung bersama Tim Pengajar Kelas Inspirasi Lombok mengajar di SDN 1 Sajang Lombok Timur, juga  sebagai Inisiator dan Koordinator Relawan Kelas Inspirasi Belitung, yang pertama kali diadakan di 10 SDN Kecamatan Membalong beberapa waktu lalu.
    

“Saya manfaatkan pakaian dinas saya ini, untuk memotivasi anak-anak tunas muda Indonesia agar mereka memiliki ambisi yang positif dalam mengejar mimpinya, ketika kami mengajar dengan pakaian Profesi kami masing–masing terlihat sekali semangat dan atusias mereka," ujar Yovie menceritakan pengalamannya.
     

Disinggung mengenai masih ada aparat penegak hukum termasuk petugas Lapas yang terlibat peredaran narkoba, yovie menjawab Itu resiko masing-masing. “Saat ini Negara menyatakan perang terhadap Narkoba, begitupun Kemenkumham. Nah… Kita sudah tau itu, jadi kalau kita terlibat berarti kita termasuk yang diperangi. Harapan saya khususnya kepada Generasi muda Belitung. Cari sahabat yang baik dan mengajak kepada kebaikan. Masalah di Negara ini sudah sangat banyak, Generasi muda adalah harapan menyelesaikan masalah bangsa, bukan sebaliknya menambah masalah bangsa,” katanya menutup pembicaraan. (Jphp)