Orangtua Murid SMP Negeri 2 Weru Mengeluh, Pihak Sekolah Diduga Pungut Biaya Mebeler 2 Juta

Cirebon, RN Para orangtua siswa baru SMP Negeri 2 Weru Kab. Cirebon mengeluh. Pasalnya anak mereka yang mengenyam pendidikan di sekolah...

Cirebon, RN
Para orangtua siswa baru SMP Negeri 2 Weru Kab. Cirebon mengeluh. Pasalnya anak mereka yang mengenyam pendidikan di sekolah tersebut, namun pihak sekolah telah memungut biaya sebesar Rp 2000.000,- per siswa, untuk membeli meja dan bangku di sekolah.

Sedangkan penerimaan siswa ajaran baru 2018 berjumlah 234 siswa dengan dibagi menjadi 9 kelas dengan masing-masing perkelas diisi 32 siswa. Dari 9 kelas baru 7 kelas yang dapat ditempati, dan sisanya 2 kelas rencana baru akan dibangun bulan Agustus 2018 mendatang.

Ketua LSM Peduli Pendidikan Dan Kesehatan (PP-Kes) Herman mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan tindakan sekolah tersebut yang memungut uang untuk pembelian bangku meja. Padahal menurutnya kebijakan sekolah tidaklah dibenarkan, karena ada dana lain yang sudah dialokasikan pemerintah sendiri.

“ Atas dasar apa sekolah meminta dana keorang tua siswa untuk pembelian mebeler, sementara pembelian mebeler sendiri sudah dialokasikan oleh pemerintah melaui dana DAK (Dana Alokasi Kusus) yang katanya tahun 2018 ini SMP Negri 2 Weru mendapatkan 2 lokasi ruang kelas baru”. Ujar Herman kepada RN di-Cirebon, (17/7/2018). 

Herman menambahkan. Undang-Undang     Nomor     20   Tahun    2003    tentang    Sistem     Pendidikan Nasional  Pasal   6  ayat   (1)  menyebutkan  bahwa  setiap  warga  negara   yang  berusia 7-15 tahun wajib  mengikuti pendidikan  dasar. Dan Pasal 34 ayat (2) menyebutkan bahwa Pemerintah  dan pemerintah    daerah    menjamin terselenggaranya    wajib   belaja minimal pada  jenjang   pendidikan   dasar tanpa memungut  biaya.

Dan ditambahkannya. Sedangkan   dalam  ayat (3)  menyebutkan   bahwa wajib belajar   merupakan  tanggung  jawab   Negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“ Konsekuensi dari amanat  undang-undang  tersebut   adalah Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi  seluruh peserta didik pada  tingkat pendidikan dasar   (SD dan SMP)serta  satuan pendidikan lain yang   sederajat”. Terang Herman.  

Sementara itu. Kepala sekolah SMP Negri 2 Weru Basyuni S Pd M.Pd melalui Wakasek Sarana dan Prasarana Maman Sulaiman S.Pd. Saat dikonfirmasi RN diruang kerjanya  membenarkan tentang adanya dana iuran yang dimaksud. Namun menurutnya, dana iuran itu bukan diperuntukkan bagi semua siswa baru.

“ Maaf Mas, dana iuran 2 juta itu diperuntukkan bagi siswa yang mendaftar susulan. Karena, saat penerimaan siswa baru 2018, dari jumlah 234 siswa yang diterima, ada yang mengundurkan diri 7 siswa. Dan untuk memenuhi kuota itu, sekolah memberi peluang pendaftaran susulan “. Ucap Maman.

Dan dari 7 pendaftaran susulan itu. Maman menambahkan, sekolah meminta kepada orang tua siswa untuk membantu membeli mebeler. Karena menurutnya, dari 2 kelas yang rencana akan dibangun draf anggaran dana tidak ada pembelian untuk mebelernya. Sementara, dihitung dari harga pembelian mebeler perkelas harus ada dana 10 juta dikali 2 kelas. (Panjet/Hasan)