Alfamidi Labuan di Duga Langgar Perda & UU Perlindungan Konsumen

Pandeglang, RN Alfamidi Labuan Kabupaten Pandeglang tepatnya di Desa Teluk Kecamatan Labuan  diprotes oleh konsumen, lantaran pihak Alfa...

Pandeglang, RN
Alfamidi Labuan Kabupaten Pandeglang tepatnya di Desa Teluk Kecamatan Labuan  diprotes oleh konsumen, lantaran pihak Alfamidi Labuan menjual barang dengan harga berbeda antara harga barang di rak pajangan (display) dengan harga barang di struk pembayaran, Sabtu (15/12).

Perbedaan antara harga barang di rak pajangan dan harga di struk membuat konsumen geram karena hal tersebut dapat merugikan.

Salah satu Konsumen, Agil mengatakan “PT Midi Utama Indonesia sebagai pemegang merek ritel Alfamidi harus bertanggung jawab atas kinerja karyawannya yang di duga main harga tersebut”, tegasnya.

Sebelumnya, banyak informasi beredar yang mengatakan bahwa Alfamidi kerap kali menjual barang-barang dengan harga yang berbeda antara di rak pajangan dan pembayaran di kasir.

Berdasarkan hasil pemantauan radarnusantara.com hari sabtu malam minggu tepatnya tanggal 15 Desember 2018, hasilnya ternyata memang terdapat harga yang berbeda antara rak pajangan dengan harga pembayaran di kasir, seperti
harga rokok ; selisihnya sebesar Rp 3100 per bungkus dan untuk transaksi tertanggal 15 Desember 2018 sekitar jam 20: 25:01 WIB.

Adapun barang yang berselisih harga tersebut adalah Roko Dunhill Mentol Light. Harga yang dicantumkan pada rak display adalah sebesar Rp 27,900. per Bungkus , namun harga yang dicantumkan di nota senilai Rp 32,000. per bungkus.

Hasil konfirmasi dari keterangan salah satu Kasir, mengatakan  bahwa harga yang tercantum di display rak tersebut baru kemarin tapi tidak tahu kenyataan dalam nota struk nya Rp. 32.000,

Sementara kepada Kepala Toko bernama Aji mengakui memang terjadi kesalahan dalam pencantuman harga di rak tersebut, kendati demikian dirinya mengaku harga tersebut baru kemarin dicantumkan di raknya,  adapun terdapat selisih harga pihaknya akan secepatnya mengganti harga sesuai dengan harga yang ada di nota struk pembelanjaan.

Konsumen bernama Agil berharap, "Kepala Toko harus rajin melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawannya jangan sampai terulang lagi karena ini seolah pembohongan terhadap konsumen, "Ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah M.Yaya selaku Kepala Bidang Perlindungan Konsumen DPD Pandeglang LPK Nasional mengatakan Akibat kelalaian ini, Pihak karyawan Alfamidi diduga telah melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen bahkan dari pantauan setiap harinya Alfamidi Labuan ini kerap tutup paling terakhir di antara waralaba lainnya yang ada di Kacamatan Labuan dan dari hasil pantauan sekitar pukul 22: 30 Wib, masih tetap beroperasi melayani Konsumen jadi waralaba atau Alfamidi tersebut dinyatakan melanggar peraturan daerah (Perda) Nomor: 12/2010 tentang peraturan jam operasional," tegasnya. Minggu (16/12/18).

Selanjutnya, Yaya mengatakan karena Waralaba, atau Alfamidi ini tidak bisa mematuhi aturan jam operasional yang telah ditetapkan sesuai Perda. Untuk jam operasi pada Senin hingga Sabtu .Usaha Waralaba hanya diperbolehkan membuka usahanya dari pukul 08.00-21:00. Sedangkan, untuk hari libur atau Minggu dimulai pukul 08.00-22.00. Untuk hari libur nasional itu, bisa dari pukul 08.00 hingga 24.00. “Dalam Perda sudah jelas jam operasionalnya, " pungkas
***(Hadi/Iwan).