Usai Viral, Uang Pungutan Perpisahan SMKN 12 Pandeglang Dikembalikan ke Orang Tua Murid

Banten, RN Setelah munculnya pemberitaan yang viral di media online radarnusantara.com dengan judul "SMKN 12 Pandeglang Diduga Tarik Ua...

Banten, RN

Setelah munculnya pemberitaan yang viral di media online radarnusantara.com dengan judul "SMKN 12 Pandeglang Diduga Tarik Uang Perpisahan Rp 500 Ribu Per siswa" edisi Selasa 22 April 2025, pihak sekolah dan komite kemudian mengambil langkah cepat dengan mengundang para wali murid untuk mengadakan acara pertemuan di Aula SMKN 12 Pandeglang yang terletak di Jalan Raya Cibaliung KM 07 Desa Mahendra Kecamatan Cibaliung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, pada Rabu (23/04/25). 

Dalam acara tersebut, tanpa dihadiri Siti Mudoipah selaku Kepala SMKN 12 Pandeglang namun hadiri Astura Komite, Arpan Komite, Weli dan Tuti Guru bidang kesiswaan SMKN 12 Pandeglang dan sejumlah guru, orang tua murid dan ratusan murid kelas XII beserta sejumlah awak media. 

Dalam sambutannya, Astura Pengurus Komite SMKN 12 Pandeglang menyampaikan bahwa adanya rencana perpisahan sekolah itu berdasarkan hasil musyawarah sebelumnya. 

"Sebenarnya mau diadakan acara perpisahan dan semacamnya itu berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah namun perlu diketahui bahwa komite serta wali murid mengambil langkah tersebut upaya antisipasi bila nanti di akhir ajaran 2024-2025 dengan diadakannya tabungan yang akan digunakan untuk acara kegiatan perpisahan dan kenaikan kelas"paparnya.

Astura menyampaikan sejumlah siswa memang sudah ada yang menabung yang diterima oleh pihak sekolah tetapi belum seluruhnya atau baru sebagian namun sehubungan ada aturan dan larangan dari pemerintah yang tidak membolehkan kegiatan membebani orang tua untuk mengadakan kegiatan perpisahan dan lainnya, untuk itu kami mengundang wali murid dalam rangka membicarakan uang tabungan tersebut, katanya. 

"Intinya sudah ada larangan dari pemerintah bahkan ada surat edaran ke sekolah untuk tidak mengadakan kegiatan yang membebani orang tua dan pihak sekolah tidak sanggup untuk melaksanakan acara perpisahan di sekolah, lalu bagaimana dengan uang tabungan yang dikumpulkan di sekolah selama setahun ini kemudian pihak sekolah mau mengembalikan uang sesuai dengan jumlah uang yang ditabung", jelasnya. 

Di tempat yang sama, Serka Arpan anggota Koramil Cibaliung sekaligus pengurus Komite sekolah menuturkan acara perpisahan bisa dilakukan namun tidak berlebihan. 

"Acara perpisahan boleh dilakukan asal tidak berlebihan dan tidak memberatkan orang tua murid, harus menggunakan sarana dan prasarana yang ada di sekolah, tidak boleh menyewa sound system dan menyewa panggung, acara perpisahan harus digelar di dalam ruangan, bahkan soal kostum juga tidak boleh menyewa cukup menggunakan pakaian yang ada dirumah "katanya.

Uang tabungan untuk perpisahan akan dikembalikan langsung hari ini dan intinya kami dari Komite dan pihak sekolah sudah memutuskan untuk tidak mengadakan kegiatan perpisahan namun bila wali murid mau memaksakan diri menggelar acara perpisahan dipersilahkan dan kami hanya akan membantu tempat saja dan diluar tanggung jawab kami, katanya. 

Salah satu perwakilan murid kelas XII yang tidak diketahui namanya menyampaikan klarifikasi soal biaya dokumentasi sebesar Rp 30 ribu untuk persiapan foto perpisahan itu adalah ide dari para murid dan tidak ada sangkut pautnya dengan dewan guru atau sekolah. 

Pantauan media, usai acara sambutan dari 2 (dua) pengurus Komite kemudian ditindaklanjuti acara pengembalian iuran perpisahan sekolah yang dikemas dengan sebutan "Tabungan" oleh beberapa guru SMKN 12 Pandeglang kepada sejumlah wali murid. **(Wan).