Insentif Guru Ngaji Ditepis, Ketua BPD Ramea Ngaku Belum Dibayar

Pandeglang, Radar Nusantara Munculnya informasi tentang adanya beberapa guru ngaji di Desa Ramea Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang...

Pandeglang, Radar Nusantara

Munculnya informasi tentang adanya beberapa guru ngaji di Desa Ramea Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang diungkap pegawai desa lantaran tidak diberikannya insentif oleh pihak Kades ditepis Sekertaris Desa Ramea yang kini muncul beragam tanggapan dari berbagai pihak.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ramea, Hamdan menyampaikan bahwa jika guru ngaji tersebut terdaftar sebagai penerima manfaat maka kewajiban pemdes untuk segera memberikan sesuai peruntukannya.

"Pada saat menjelang akhir bulan Desember Tahun 2020 lalu, kami para BPD telah mengadakan rapat dengan Kepala Desa Ramea terkait semua permasalahan desa agar segera dituntaskan baik soal bangunan maupun masalah honor ataupun insentif ," terang Hamdan melalui telepon genggam, Sabtu (30/1/21) lalu.

Pada kesempatan itu, Kata Hamdan, Kades Ramea Oji Fahruroji menjelaskan bahwa semua bangunan dan insentif sudah diselesaikan tetapi kami belum mengetahui benar atau tidaknya penjelasan kades saat itu namun ada juga masalah yang belum diselesaikan yaitu bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) untuk warga masyarakat," imbuhnya.

Dijelaskan Hamdan, saat itu pula kami membuat semacam surat teguran kepada Kepala Desa dengan persoalan yang di bahas yaitu hal bangunan yang belum dikerjakan dan yang volumenya kurang agar segera dituntaskan.

"Karena memang menjelang akhir tahun 2020 dan mendekati akhir jabatan Kepala Désa makanya kami meminta untuk segera menyelesaikan semua kewajiban nya.

Adapun soal kebenaran insentif guru ngaji itu harus dilakukan penelusuran terlebih dahulu meskipun saat ini tidak ada pengaduan dari masyarakat, karena kami pun selaku Ketua dan Wakil Ketua BPD hingga sekarang tunjangan kami belum dibayarkan meskipun di dalam datanya sudah ditandatangani," terang Hamdan.

Sementara Sekertaris Desa Ramea Agung Asparul Mujadidi mengaku bahwa terkait dengan insentif guru ngaji itu sudah diberikan kepada penerima manfaat.

Adapun insentif Ustad Asrori pada tahun 2017 hingga 2018 sudah dibayarkan tetapi untuk tahun anggaran 2019 hingga tahun 2020 yang bersangkutan tidak lagi dimasukkan dalam penerima manfaat.

"Sedangkan untuk Pak Ustad Karsa memang tidak dimasukkan kedalam penerima manfaat karena beliau jarang ada di rumah," tambahnya.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut soal ada dan tidaknya bangunan dari Dana Desa Tahun 2020  yang belum diselesaikan, Sekdes Agung mengatakan memang ada bangunan yang belum diselesaikan.

"Untuk bangunan fisik dari anggaran tahun 2020 yang belum diselesaikan sampai sekarang ada dua titik, yaitu pembangunan paving blok di Kp Turalak- Baturakit dan di Kp Cikupa Desa Ramea," tandas Agung tanpa menyebut nilai anggaran maupun ukurannya. 

Sebagai informasi, awak media radarnusantara.com masih berupaya menghubungi Kepala Desa Ramea Oji Fahruroji yang belum memberikan tanggapan terkait hal tersebut. 

(Iwan RN).