Ahmarudin, Mahasiswa Berjualan Baso Untuk Tularkan Mental Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa

Pandeglang, Radar Nusantara Gigih, ulet dan optimis menjalani hidup dengan penuh kreatif dan inovatif dalam menumbuhkan jiwa enterpreunershi...

Pandeglang, Radar Nusantara

Gigih, ulet dan optimis menjalani hidup dengan penuh kreatif dan inovatif dalam menumbuhkan jiwa enterpreunership di kalangan kaum muda. Itulah Ahmarudin (21) seorang mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Mathla'ul Anwar (FAI UNMA) Banten yang kuliah nyambi produksi dan berjualan baso berlokasi di Kampung Pasir Keris Barat Desa Cimoyan Kecamatan Patia-Pandeglang.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikelola mahasiswa semester enam ini memiliki brand "Bakso Si Bungsu" adalah nama yang diambil dari dirinya yang merupakan anak bungsu dari dua orang bersaudara. Usaha ini dimulai sejak bulan Agustus tahun 2020.

Bermula dari hobi makan baso sampai berjualan baso, dirinya bercerita awal mulanya ia membantu ibunya berjualan baso sapi yang diperoleh beli langsung dipasar ternyata cara seperti itu keuntungannya sedikit, akhirnya kini memproduksi baso sendiri dengan cipta rasa yang khas, ungkap Ahmar sapaan akrabnya saat diwawancarai pada Rabu, (19/5/21). 

Bermodalkan semangat dan berkat kegigihannya yang awal mulanya mendapatkan modal berjualan dari aktifitas kuli memanen padi (Ngagebot) milik orang lain sampai akhirnya hasilnya untuk modal sendiri berjualan. 

"Bermodalkan semangat dan kegigihan awalnya dalam memproduksi bakso dengan menggiling sendiri awal pembuatan bakso tadinya susah untuk bulat malah hampir mirip dengan empek-empek, tapi saya terus belajar sambil melihat di youtube maupun google cara membuat bakso, seiring berjalannya waktu Alhamdulillah bakso saya jadi bulat" Tegas Ahmarudin yang tengah penuh perjuangan. 

Dirinya berjualan tidak keliling, melainkan mangkal di depan rumah kakaknya karena tempatnya yang cukup strategis, untuk saat ini omzet penjualan bakso perminggu sampai kurang lebih 500 ribu. 

"Karena ini usaha kecil-kecilan harga semangkok bakso bervariatif mulai dari 5 ribu sampai 15 ribu ini hasilnya untuk kebutuhan sehari-hari, tapi ada yang paling penting dari hasil, saya ingin menularkan mental berwirausaha kepada kaum muda khususnya di perkampungan serta membuktikan bahwa kita mampu berdaya saing dalam kemandirian apalagi di tengah pandemi ini" Jelasnya. 

Ia berharap usahanya tetap maju dan dikembangkan serta memiliki tempat yang lebih besar dan strategis agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru, tutupnya**(SA).