Atas Vonis Terdakwa Pembunuhan Berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ini Tanggapan Kejaksaan Agung

Jakarta, RN Terkait dengan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakara Selatan terhadap terdakwa Ferdy Sambo dengan vonis hukuman ma...

Jakarta, RN

Terkait dengan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakara Selatan terhadap terdakwa Ferdy Sambo dengan vonis hukuman mati, terdakwa Putri Candrawathi dengan vonis 20 tahun penjara, terdakwa Kuat Ma'ruf dengan vonis 15 tahun penjara, dan terdakwa Ricky Rizal Wibowo yang di vonis 13 tahun pejara, ini tanggapan Kejaksaan Agung (Kejagung) melalui Pusat Penerangan Hukum dalam konferensi persnya, Kamis 16/02/2023 di Jalan Sultan Hasanuddin, No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

1. Kejaksaan Agung (Kejagung) mengapresiasi  atas putusan yang yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim terhadap terdakwa dan membuktikan pasal 340 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP yaitu asal primair pembunuhan berencana sebagaimana surat dakwaan penuntutan umum.

2. Bahwa, seluruh fakta hukum dan pertimbangan hukum yang disampaikan dalam surat tuntutan penuntut umum, telah diakomodir dalam surat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan penuntut umum berhasil meyakinkan Majelis Hakim untuk membuktikan pasal primair dalam perkara a quo.

3. Terhadap perkara tersebut, penuntut umum menyatakan sikap untuk mempelajari lebih lanjut sambil menunggu upaya hukum yang dilakukan oleh terdakwa dan Penasehat hukumnya.

Sedangkan terhadap perkara terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Kejagung menghormati vonis Majelis Hakim yang membuktikan pasal 340 KUHP jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dengan pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan. Atas putusan tersebut Kejagung memperhatikan beberapa hal yaitu:

1. Dengan mempertimbangkan secara mendalam rasa keadilan yang berkembang dan hidup dalam Masyarakat, serta pemberian maaf dari Keluarga  Korban Brigadir Nofriansya Yosua Hutabarat kepada terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

2. Dengan memperhatikan berbagai masukan dari para ahli hukum pidana dan praktisi, serta dikaitkan dengan fakta hukum yang berkembang dalam proses persidangan, juga terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu, selama dalam proses berkelakuan baik, bersikap kooperaktif, dan membantu mempermudah Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam pembuktian di persidangan.

3. Terjadap perkara terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu, menyatakan tidak melakukan upaya hukum banding.

M Sutoyo