Oknum Ustad di Kecamatan Labuan Diduga Lecehkan Santrinya

Pandeglang, RN  Seorang oknum ustad di Kecamatan Labuan, berinisial UL, diduga tega melakukan pelecehan seksual kepada santrinya yang masih ...

Pandeglang, RN 

Seorang oknum ustad di Kecamatan Labuan, berinisial UL, diduga tega melakukan pelecehan seksual kepada santrinya yang masih muda belia, sebut saja Bunga yang sedang menuntut ilmu di salah satu pondok pesantren tak jauh dari Kantor Kecamatan Labuan.

Aksi tercela oknum ustad ini, diduga dilakukan berkali-kali dan  di beberapa tempat yang berbeda, Hal itu dijelaskan salah satu keluarga korban, sebut saja Aep (nama disamarkan), saat dikonfirmasi dikediamannya di wilayah Kecamatan Labuan, Senin (15/5/23), sekira Pukul 11.00 wib. 

"Oknum ustad berinisial UL diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada saudara saya, sebut saja Bunga (samaran) hingga berkali-kali yang dilakukan di dalam kobong perempuan (kamar santri perempuan"red), di dapur santri, bahkan juga di ruangan Majlis pengajian pesantren pada Bulan Puasa", kata Aep ke media ini. 

Tak hanya itu, Bunga juga pernah diajak jalan-jalan ke pantai Carita dan di sebuah saung diperlakukan tidak senonoh oleh oknum ustad tersebut dengan disuruh memegang alat vitalnya, bahkan dalam pengakuannya, korban juga pernah diajak ke sebuah penginapan setelah lebaran lalu oleh oknum ustad itu dan kembali diperlakukan yang tidak sepantasnya", terangnya sumber didampingi istrinya.

"Dengan adanya kejadian ini, kami dari pihak keluarga tentu tidak terima dan akan melaporkan ke pihak kepolisian Polres Pandeglang dalam waktu dekat ini", tuturnya.

Terpisah, Ustad UL membantah adanya informasi kejadian pelecehan terhadap santrinya yang kini hangat diperbincangkan warga masyarakat lingkungannya.

"Sebenarnya ini ada konflik keluarga yaitu orang tua istri, cuma saya tidak bisa apa apa dan ini sudah berjalan hampir empat tahun lamanya, saya teu ditaros (tidak ditanya*red bhs.sunda) dan teu ditoong (tidak dilihat) dan kalau ada hal hal yang mencurigakan terus saja muncul, padahal kalau saya lihat secara kronologisnya itu dimana letak pelecehannya", kata Ustad UL didampingi istrinya di lingkungan Pondok Pesantren tak jauh dari Kantor Desa di Kecamatan Labuan. 

Sebenarnya, yang diprovokasi nya juga masih keluarga, masih sepupu dan saya anggap adalah anak, bahkan jajannya dari saya, makan bersama dengan saya, kalau saya pulang diajak dan saksi langsungnya adalah istri saya, tuturnya.

"Informasi itu tidak valid dan tidak benar bahkan istri saya menjelaskan kepada keluarganya juga tidak diterima, karena memang lagi mencari masalah dan masalah itu sudah ada, cuma karena mungkin dari awal ada konflik dengan keluarga intinya di masyarakat yang pengajian itu saya dan secara pribadinya merasa tersingkir, sehingga mungkin bagaimana caranya nama saya jelek di masyarakat dan ini bukan yang pertama, cuma motifnya yang berbeda," jelasnya.

Sementara, Ibu Ustad menyampaikan bahwa ini adalah kesalahpahaman saja, intinya memang suami saya masuk ke kobong perempuan tetapi hanya sekedar mau ngomong saja. 

"Itulah awal adanya fitnah itu, karena kamar kami bersebelahan dengan kamar santri perempuan, sering makan bareng, dan kami merasa seperti kepada anak", kata ibu Ustad tanpa menyebut namanya. 

Lanjutnya, atas kesalahan suami saya yang masuk ke kobong perempuan walaupun mau sekedar ngomong, saya sampai menamparnya hingga dua kali", pungkasnya. (Wan).