Rekam Jejak Basyaruddin Nasution Selama Menjabat Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi Kinerja Bobrok "Masyarakat Dianggap Dungu, Bodoh Dan Lemah"

Keterangan Korban Atas Penganiayaan Enam Anggota Basyaruddin Nasution Sebagai Calon Walikota Tebing Tinggi Tebing Tinggi, RN Menjabat sebaga...

Keterangan Korban Atas Penganiayaan Enam Anggota Basyaruddin Nasution Sebagai Calon Walikota Tebing Tinggi

Tebing Tinggi, RN

Menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi selama lima (5) tahun diduga bukan merupakan prestasi yang membawakan buat sosok Basyaruddin Nasution.

Dimana rasa puas menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi itu diduga tidak lagi menjadi target ambisi Basyaruddin Nasution.

Hal itu dibuktikan dari ambisi Basyaruddin Nasution turut bersaing menjadi Calon Walikota Tebing Tinggi.

Dibalik ambisi Basyaruddin Nasution ikut menjadi Calon Walikota Tebing Tinggi itu, terselip sikap arogan yang berbuntut pada dugaan keterlibatan pelaku penganiayaan enam anggotanya pada salah seorang Oknum Juru Parkir bernama Syahputra Irawan sebagai tertuduh pelaku atas hilangnya salah satu baliho pencalonannya sebagai Calon Walikota Tebing Tinggi itu.

Atas perlakuan enam pelaku penganiayaan itu, akhirnya Korban Oknum Juru Parkir Syahputra Irawan tidak terima dan melaporkan tindakan penganiayaan itu pada pihak Polres Tebing Tinggi dengan

Surat Tanda Penerimaan Laporan Polisi bernomor : STTLP/B/288/VII/2024/SPKT/Polres Tebing Tinggi/Polda Sumatera Utara tertanggal 12 Juni 2024 yang isi laporannya terkait penganiayaan berakibat luka robek pada telinga, lebam pada mata dan sakit pada bagian perut.

Sikap arogan diduga melibatkan sosok Basyaruddin Nasution ini dinilai masyarakat dan Insan Pers merupakan pengalihan dan sugesti yang menganggap masyarakat/Insan Pers dungu, bodoh dan lemah.

Otak intelektual pelaku penganiayaan ini diduga mandek ditangan Aparat Penegak Hukum Polres Tebing Tinggi atau diduga tutup mata sebab ada indikasi bahwa tindakan penganiayaan ini indentik dengan sosok nama menantu Bapak Presiden Republik Indonesia yaitu Bapak Boby Nasution, hal ini sesuai pernyataan Oknum yang mengatakan pada awak media bahwa baliho pencalonan Gubernur Sumatera Utara yaitu Bapak Boby Nasution ikut juga hilang.

Pengalihan informasi ini dinilai masyarakat dan Insan Pers sangat berlebihan dan tidak beralasan sebab masyarakat/Insan Pers mengetahui Rekam Jejak sosok Ketua DPRD Basyaruddin Nasution atas pertanggungjawabannya terkait kebijakan/persetuannya atas LKPD dan LKPJ Pemko Tebing Tinggi yang diduga terindikasi dugaan korupsi besar-besaran merugikan keuangan daerah. (S.Tambunan)