Dua Tahun Buku Nikah Belum Diterima, Warga Kiarasari Merasa Dibohongi Oknum Amil

Bogor, RN Seorang perempuan muda asal Desa Kiarasari Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat mengaku kecewa dan merasa diboho...

Bogor, RN

Seorang perempuan muda asal Desa Kiarasari Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat mengaku kecewa dan merasa dibohongi oleh oknum Amil berinisial UHR, pasalnya sejak pernikahan dengan pria pujaan hatinya pada bulan Februari tahun 2023 hingga 2 Mei 2025 buku nikah yang diharapkan tak kunjung juga diterimanya.

"Sebulan sebelum akad nikah, saya sudah menyerahkan berkas persyaratan administrasi seperti fotocopy KTP dan kartu keluarga, pasfoto dan syarat lainnya termasuk berkas persyaratan numpang nikah dari calon suami asal Pandeglang Banten serta sejumlah biaya yang diminta oleh Amil berinisial UHR sebesar Rp 1.700.000,- yang disaksikan oleh Pak Ujang Ketua RT 01/04 "ungkapnya Rohmawati ke awak media di Desa Kiarasari Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor, Jumat (2/5/25).

Rohmawati menjelaskan bahwa semua berkas persyaratan pernikahan sudah diserahkan namun faktanya saat akad nikah pada hari Minggu tanggal 19 Februari 2023 lalu, saudara UHR yang dikabarkan sebagai Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N) Desa Kiarasari mewakili KUA Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor tidak membawa buku nikah seperti yang diharapkan oleh kami sebagai pengantin" katanya.

Menurutnya, sejak akad nikah dua tahun lalu hingga sekarang buku nikah yang diharapkan tidak juga diserahkan oleh oknum Amil berinisial UHR, padahal buku nikah tersebut sangat diperlukan terlebih sekarang sudah dikaruniai seorang anak perempuan.

"Terus terang saya merasa kecewa terhadap pelayanan publik seperti ini, jangan jangan kejadian serupa juga menimpa kepada yang lain untuk itu pihak KUA Kecamatan Sukajaya dan Pemerintah Desa Kiarasari agar segera mengambil sikap dan mengevaluasi kinerja amil UHR tersebut 

Buku nikah itu sangat penting dan seharusnya sudah diterima kami usai akad nikah karena saya sebagai pemohon secara resmi sudah mengajukan persyaratan administrasi pernikahan berikut biayanya yang cukup tinggi. 

Sebenarnya saya mengetahui berapa biaya yang seharusnya diserahkan kepada Amil lantaran diminta dengan berbagai alasan akhirnya saya berikan namun hasilnya tidak ada. 

Bila berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 59 Tahun 2018 yang mengatur jenis dan tarif atas jenis yang berlaku pada kementerian Agama. Nikah di KUA selama jam kerja (Senin- Jumat) tidak dipungut biaya sedangkan bila nikah diluar KUA atau di KUA diluar pada jam kerja hanya dikenakan biaya sebesar Rp 600.000,- sebagai tarif PNBP, " katanya. 

Sementara Ujang Ketua 01/04 Kampung Pasir Buah Desa Kiarasari Kecamatan Sukajaya Bogor membenarkan bahwa saudara Amil berinisial UHR hingga sekarang belum memberikan buku nikah.

"Memang benar saudara Amil berinisial UHR sampai sekarang belum menyerahkan buku nikah saudari Rohmawati, padahal semua persyaratan administrasi termasuk uang sebesar Rp 1.700.000,- sudah diserahkan jauh hari sebelum pernikahan kepada UHR", jelasnya.

Ujang menyampaikan bahwa saudara UHR sulit dihubungi dan ditemui, saya sudah berulangkali mempertanyakan buku nikah yang dimaksud agar segera diserahkan atau bila tidak sanggup maka seharusnya berkas persyaratan pernikahan plus uang nya segera dikembalikan karena pihak suaminya pernah bilang ke saya dan mengaku dirugikan oleh UHR," pungkasnya. *(Yen/Wan).