Kejaksaan Negeri Karo menetapkan tiga tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait penyaluran dan pendistribusian pupuk bersubsidi tahun 2022. Kerugian negara akibat tindakan tersebut diperkirakan mencapai Rp 991 juta .

Karo, RN “Penyidik pada Kejari Karo telah menetapkan tiga orang pelaku dugaan tindak pidana korupsi pada penyaluran dan pendistribusian pupu...

KABUPATEN KARO LOLOS SELEKSI TAHAP I PENERIMA “ANUGRAH ASN 2019”

SEKOLAH SMP N 1 PAYUNG DI BATUKARANG BUTUH PERHATIAN

Baru Pertama kali Terjadi Kini Dua Saudara Kandung Duduk Di kursi Bergengsi DPRD Karo

Karo, RN

“Penyidik pada Kejari Karo telah menetapkan tiga orang pelaku dugaan tindak pidana korupsi pada penyaluran dan pendistribusian pupuk bersubsidi di tahun 2022 dengan merugikan negara berkisar satu miliar rupiah,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Karo, Darwis Burhansyah, Rabu (21/05/2025). Ketiga pelaku memiliki peran yang berbeda.

Pelaku berinisial TS (57) adalah pemilik salah satu kios pengecer di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. RKS (48) dan IH (45) masing-masing berperan sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Tim Verifikasi Lapangan di Kecamatan Merek. 

“Dua pelaku merupakan pejabat di Dinas Pertanian yang pada tahun 2022 bertanggung jawab sebagai PPL dalam pengawasan pupuk subsidi, sedangkan satu orang lagi adalah pemilik toko pupuk yang berada di Kecamatan Merek,” tambah Darwis. 

Menurut Darwis, TS diduga memanipulasi nota pembelian pupuk oleh petani. Ia memasukan sejumlah nama petani dalam daftar penerima pupuk bersubsidi. Padahal para petani tersebut tidak menebus kuota pupuk bersubsidi. 

Pupuk hasil manipulasi ini dijual TS melebihi harga eceran tertinggi (HET). Sementara RKS dan IH tak memverifikasi ulang tindakan TS.  Sehingga tindakan keduanya merugikan keuangan negara sebesar Rp 991 juta sebagaimana hasil audit investigatif oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia (BPKP RI). 

Ketiga tersangka saat ini telah ditahan oleh tim penyidik.  Penahanan dilakukan dengan alasan dikhawatirkan tersangka akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti, serta mengulangi tindak pidana yang sama. 

“Kita amankan ketiga tersangka guna mempermudah proses penyelidikan, dan tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka tambahan dalam kasus penyaluran pupuk subsidi ini,” pungkasnya. 

Ketiga tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 3 Jo Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Korupsi Jo 55 Ayat (1) ke-1.

(Bahrin)